SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga kerja Indonesia atau TKI. (Solopos-dok.)

Solopos.com, KARANGANYAR — Permohonan kerja ke luar negeri di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah melonjak seiring kembali dibuka keran penerimaan tenaga kerja asal Indonesia ke negara-negara di dunia.

Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagnakerkop dan UKM) Karanganyar mencatat 56 calon pekerja migran Indonesia (PMI) asal Karanganyar menuntaskan administrasi menjelang berangkat ke sejumlah negara di dunia. Di sisi lain, puluhan PMI lain masih proses mengurus administrasi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Disdagnakerkop dan UKM Karanganyar, Martadi, mengatakan sejak mancanegara membuka diri untuk pekerja migran, jumlah permohonan kerja ke luar negeri naik secara signifikan. Permohonan ini meningkat dalam dua bulan terakhir.

Sebelumnya, negara-negara di dunia menutup keran pekerja migran asal Indonesia sejak pandemi Covid-19 pada 2020. Sejumlah negara mulai membuka kembali penerimaan tenaga kerja asal Indonesia setelah dua tahun vakum.

Peluang ini langsung dimanfaatkan para calon pekerja migran Indonesia, termasuk PMI yang sebelumnya dipulangkan ke kampung halaman pada masa puncak kasus Covid-19 tahun 2020 dan 2021. Saat itu, otoritas luar negeri tak memperbolehkan pekerja migran masuk guna memutus persebaran virus corona.

Baca Juga : 43 Pekerja Migran Indonesia Terlantar di Kamboja, KBRI Turun Tangan

“Awal tahun ini, sejumlah negara mulai membuka diri. Paling anyar ya itu Malaysia yang merekrut PMI terbanyak juga membuka keran masuknya tenaga kerja asing,” katanya saat dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya akhir pekan lalu.

Ia memprediksi ratusan calon tenaga migran asal Bumi Intanpari diberangkatkan ke luar negeri hingga akhir tahun ini. Sebelum pandemi saja, katanya, rata-rata 200 orang asal Karanganyar diberangkatkan kerja di luar negeri melalui penyalur resmi.

Prosedur Administrasi

Pihaknya memperkirakan akan lebih banyak PMI yang dikirim ke luar negeri lantaran dua tahun tak ada pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Terutama, lanjutnya, bagi mereka yang tertunda keberangkatan pada 2020 dan 2021.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Penempatan Tenaga Kerja Disdagnakerkop UKM Karanganyar, M. Ibrahim, menyebut ada 56 warga Bumi Intanpari sudah disetujui permohonan rekomendasi pembuatan paspor.

Baca Juga : Puluhan Pekerja Migran Indonesia dari Ukraina Tiba di Bali

Permohonan bekerja ke luar negeri ini diajukan melalui perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI). Calon PMI akan dipekerjakan ke Malaysia, Jepang, Hongkong, Singapura, dan Taiwan.

“Baru-baru ini Malaysia sudah buka kerannya. Data terakhir hingga Juni, 56 calon pekerja migran sudah dapat rekomendasi bikin paspor. Mereka mendaftar melalui online,” katanya.

Ia menegaskan administratif dan kesiapan calon tenaga kerja migran tak boleh luput. Setelah rekomendasi paspor diterbitkan, lembaga penyalur diundang bersama calon pekerja migran untuk keperluan wawancara. Perjanjian kontrak juga harus diketahui.

“Setelah hak dan kewajiban mereka dinilai wajar, baru suratnya saya tandatangani,” ujarnya.

Baca Juga : PMI di Malaysia Tak Digaji 7,5 Tahun, Dubes RI Ancam Pidanakan Majikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya