SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Guard Boston Celtics, Jason Terry, melayang untuk melakukan layup saat melawan Los Angeles Lakers pada lanjutan NBA di TD Garden, Boston, Massachusetts, Jumat (8/2/2013) pagi WIB. JIBI/SOLOPOS/Reuters

BOSTON –Rivalitas antara Boston Celtics dan Los Angeles Lakers tak akan pernah surut. Kendati kedua tim sudah tak lagi tampil dominan di kancah NBA.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rivalitas panas kedua tim itu pun kembali tersaji saat Lakers berkunjung ke markas Celtics di TD Garden, Jumat (8/2/2013) pagi WIB. Dan pertemuan kali ini, membawa sebuah kepuasan bagi forward Celtics, Paul Pierce, yang memimpin timnya dengan torehan 24 poin untuk menundukkan Lakers 116-95.

“Selalu terasa menyenangkan saat Anda memberi mereka kekalahan klasik di rumah Anda, tak peduli dengan apa yang akan terjadi dengan tim ini,” ujar Pierce seusai laga dilansir Yahoosports.

“Ini akan selalu menjadi rivalitas. Setiap orang akan selalu menyaksikannya,” imbuh Pierce.

Bagi Celtics kemenangan ini terasa spesial, dan mungkin mengejutkan. Pasalnya, ini merupakan kemenangan keenam Celtics secara beruntun sejak tak diperkuat point guard, Rajon Rondo, karena mengalami cedera robek pada tulang lutut ligament-nya.

“Kami berada dalam ritme permainan. Kami menguasai bola,” ucap Kevin Garnett. Garnett tampil cukup apik. Ia menyumbang 15 poin yang membuatnya menjadi pemain ke-16 dalam sejarah NBA yang mampu mencapai torehan 25.000 poin.

“Suatu hari saat saya bergoyang di kursi goyang sambil menikmati cerutu dan berpikir apa yang telah aku lakukan, saya yakin hal itu akan membuatku tersentuh, namun prioritas utama tetaplah pada Lakers,” tutur Garnett terkait rekor yang telah diukirnya.

Kedua tim telah bertemu sebanyak 12 kali di final NBA, termasuk terakhir kali pada 2010 saat Lakers menang dalam laga sebanyak tujuh games. Hanya ada empat pemain tersisa pada laga kali ini yang turut merasakan pertarungan sengit pada partai final itu. Mereka yakni, Kobe Bryant dan Metta World Peace, dari kubu Lakers, dan Pierce serta Garnett di Celtics.

Pada partai kali ini, Lakers kembali diperkuat Dwight Howard yang baru pulih dari memar bahu kanannya. Namun, Pau Gasol belum bisa dimainkan karena masih menjalani perawatan akibat plantar fascia pada kaki kanannya robek.

Kendati demikian, top performer Lakers tetap dipegang Bryant dengan torehan 27 poin. Sementara, Howard menyumbang sembilan poin dan sembilan rebound dalam penampilannya selama  28 menit sebelum menerima fall out saat laga tersisa lima menit lebih enam detik

Celtics tampil mendominasi sejak awal kuarter. Namun, Lakers mampu memangkas defisit dari 44-58 ke 61-72 pada kuarter ketiga.

Akan tetapi, Celtics kembali bangkit dengan keunggulan 95-69 untuk memasuki kuarter keempat. Lakers berusaha mengejar di kuarter terakhir, namun selisih yang cukup lebar sudah tak mampu terkejar. Celtics pun menutup kemenangan dengan skor telak 116-95.

Skor itu menjadi kemenangan terbesar Celtics sepanjang musim ini dan membuat mereka menggeser Milwaukee Bucks untuk menempati posisi ketujuh Wilayah Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya