SOLOPOS.COM - Muhammad Nazaruddin (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Muhammad Nazaruddin (Dok/JIBI/SOLOPOS)

JAKARTA–Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin kembali mengungkapkan pihak yang terlibat dalam kasus korupsi proyek Hambalang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kali ini Nazar menuding mantan Ketua Komisi X DPR RI, Mahyudin NS ikut terlibat dalam korupsi anggaran proyek sarana dan prasarana Sekolah Olahraga Nasional (SON), di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Tudingan ini diungkapkan Nazar usai diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (7/11/2012) malam.

Suami dari Neneng Sri Wahyuni ini pun berani mengklaim bahwa Mahyudin ialah anggota DPR yang paling bertanggung jawab dalam kasus bernilai Rp2,5 triliun ini.

“Di komisi X yang paling bertanggung jawab pak Mahyudin karena anggaran Hambalang sengaja disimpan dan tidak dibahas di komisi itu. Hanya ditandatangai Mahyudin dengan pimpinan yang lain. Dia yang mengamankan,” kata Nazaruddin usai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta.

Tidak hanya bertanggung jawab, lanjut Nazar, Mahyudin juga diduga menerima suap Rp10 miliar dari PT Adhi Karya. Alhasil dirinya kecewa kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat melakukan audit investigatif kasus dugaan korupsi sarana dan prasarana Hambalang.

“Rp10 miliar buat Mahyudin. Dia yang mengamankan anggaran Hambalang. Sebenarnya semua sudah lengkap. Ini BPK diintervensi, mungkin ketua KPK lupa doa,” pungkasnya.

Tidak berhenti sampai disitu, Nazar juga menjelaskan bahwa Mahyudin pernah melakukan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng untuk memuluskan proyek ini. Dalam pertemuan ini, kata Nazar, Angelina Sondakh turut hadir. Adapun dilakukannya pertemuan itu atas perintah dari Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

“Pertemuan itu terjadi pada bulan Januari 2010, makan siang di Menpora. Waktu di Kemenpora, Mahyudin bilang ke Andi supaya program di Menpora berjalan dengan baik harus terkomunikasi intens antara Komisi X dengan Menpora,” paparnya

Setelah pertemuan itu, Andi menginstruksikan Sesmenpora, Wafid Muharam untuk lebih intens berkomunikasi dengan Komisi X. Nazar juga mengungkapkan bahwa Andi sempat mengancam Wafid akan dievaluasi bila tidak sanggup melayani para legislator di Komisi X.

“Lalu Andi ngomog, ‘pak Wafid, saya menganggap tugas bapak berhasil kalau pak wafid komunikasi inten sama komisi X khususnya sama Ketua Komisi (Mahyudin) bu Angie sama Mirwan Amir (Pimpinan Banggar DPR). Kalau mereka ngeluh lagi, dan tidak ada komunikasi inten, maka bapak termasuk salah satu eselon satu yang saya evaluasi’,” kata Nazar menirukan ucapan Menpora Andi ke Wafid Muharam.

Sebagaimana diketahui, KPK saat ini tengah menelusuri aliran dana Hambalang. Penelusuran tersebut dengan dibukanya penyelidikan baru pada kasus tersebut. Berdasarkan Informasi dihimpun Tribun, KPK membidik aliran dana Hambalang yang telah mengalir saat Kongres Partai Demokrat di Bandung serta aliran dana yang diterima para legislator Senayan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya