SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Munculnya Nazaruddin lewat wawancara di media dinilai menohok aparat penegak hukum. Apalagi buronan KPK untuk kasus dugaan suap Kemenpora itu menebar berbagai tudingan. Seluruh penegak hukum harus bertindak segera tangkap Nazaruddin. Sekretaris Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin di Jakarta, Rabu (20/7) berharap, publik tidak langsung melihat apa yang disampaikan Nazaruddin sebagai suatu kebenaran. Tudingan yang dilontarkan Nazaruddin dari luar negeri itu berani dilakukan karena mantan anggota Komisi III DPR merasa yakin dia akan selamat tidak ditangkap.

Dalam sesi wawancara dengan Metro TV Selasa (19/7) sore, Nazar begitu berapi-api membeberkan peranan Anas dalam kasus dugaan suap Kemenpora. Tak sedikit pula, Nazar menceritakan aliran dana saat Kongres Partai Demokrat di Bandung tahun lalu yang memenangkan Anas.? Dia juga melontarkan tudingan adanya rekayasa kasus atas dirinya yang dilakukan petinggi KPK. Nazar menyebut Wakil Ketua KPK, Chandra M. Hamzah, menerima dana dari seorang pengusaha agar kasus proyek pengadaan pakaian hansip pemilu tidak diproses KPK. Namun, Chandra membantah tudingan itu mentah-mentah.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho mengatakan, komisi antikorupsi sebaiknya bersikap bijak. KPK harus melakukan pemeriksaan internal, apakah ada pelanggaran kode etik. Misal, terkait larangan bertemu dengan pihak yang terkait kasus korupsi. Terkait nama-nama yang disebut Nazar terlibat kasus dugaan korupsi wisma atlet, KPK juga tak boleh diam. Meski, Emerson mengakui, ICW antara percaya dan tidak percaya dengan pernyataan Nazaruddin. [dtc/vivanews/lia]

Ekspedisi Mudik 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya