TRIPOLLI [SPFM], Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berbeda pendapat dalam menyikapi perlu atau tidaknya memimpin operasi militer ke Libya, untuk menggantikan koalisi Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Atas hal ini Turki, Jerman dan Prancis terang-terangan menolak, sementara Amerika Serikat dan Inggris justru mendukung.
Sebagaimana diberitakan, organisasi keamanan bersama–NATO yang dibentuk pada 1949 ini, memiliki 28 anggota. Perdana Menteri Turki–Recep Tayyip Erdogan mengatakan, sejak Operasi Pengembaraan Fajar digelar Sabtu pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah meminta NATO memimpin operasi itu. Sebelum adanya keputusan NATO tersebut, operasi militer di Libya dipimpin secara bergiliran. [tempo/dev]
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda