SOLOPOS.COM - Kondisi arus lalu lintas di ruas jalan raya Tulung-Polanharko padat merayap di kawasan objek wisata wilayah Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Minggu (26/12/2021) siang. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Jumlah pengunjung objek wisata pada libur akhir pekan berbarengan dengan libur Natal dan tahun baru atau Nataru belum meningkat signifikan. Diperkirakan, puncak kepadatan pengunjung terjadi pekan depan.

Umbul Pelem menjadi salah satu objek wisata di Klaten yang kerap ramai dipadati pengunjung saat musim liburan. Objek wisata air itu dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Sumber Kamulyan, Desa Wunut, Kecamatan Tulung.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Direktur BUM Desa Sumber Kamulyan, Sariyanto, mengatakan ada peningkatan jumlah pengunjung pada Minggu (26/12/2021) dibandingkan hari libur akhir pekan seperti biasanya. “Hari libur biasa itu mendekati 3.000 pengunjung. Ada peningkatan tetapi sedikit perkiraan kami naiknya sekitar 10 persen,” kata Sariyanto saat ditemui di Umbul Pelem, Minggu.

Baca Juga: Dekranasda Klaten Dorong Pelaku UMKM Urus Perizinan PIRT

Jumlah pengunjung pada Sabtu (25/12/2021) justru lebih sedikit dibandingkan hari libur akhir pekan seperti biasanya meskipun pada Sabtu berbarengan dengan libur Natal. “Kemarin itu pengunjung 2.700 orang,” jelas dia.

Sariyanto membenarkan sepanjang Natal dan tahun baru atau antara 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, pembatasan pengunjung justru lebih longgar. Jika selama penerapan PPKM level 2 jumlah pengunjung dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas, selama Natal dan tahun baru ini jumlah pengunjung dibatasi maksimal 75 persen dari total pengunjung.

Namun, pelonggaran itu tak lantas membuat jumlah kunjungan melonjak pada libur Natal dan tahun baru. Sariyanto tak tahu pasti penyebab belum ada lonjakan pengunjung wisata. Dia hanya memperkirakan puncak kepadatan pengunjung terjadi pada 1 Januari 2022.

Baca Juga: 912 Anak Yatim dan Piatu karena Covid-19 di Klaten Terima Bantuan JPS

Disinggung penerapan aplikasi PeduliLindungi, Sariyanto mengatakan Umbul Pelem sudah dilengkapi QR code. “Untuk penerapan aplikasi kendalanya ada yang ponselnya sudah dilengkapi namun ketika dilakukan pemindaian error. Saya juga kurang tahu penyebabnya apa. Tetapi tetap kami lakukan screening secara manual,” urai dia.

Belum melonjaknya jumlah pengunjung pada libur Natal dan tahun baru kali juga dialami di objek wisata Janti Park, Desa Janti, Kecamatan Polanharjo. “Jumlah pengunjung sama seperti hari Minggu biasa antara 1.000-1.200 pengunjung. Saya belum tahu nanti puncaknya kapan karena pengalaman saat libur Lebaran kemarin, pengunjung juga tidak meningkat signifikan,” kata salah satu pengelola Janti Park, Didik.

Janti Park menjadi salah satu objek wisata air di Klaten. Salah satu daya tarik objek wisata itu yakni salju buatan. Selain itu ada terapi ikan serta kolam renang di objek wisata tersebut.

Baca Juga: Air dari Bebeng Kembali Aliri Rumah Warga Lereng Merapi Klaten

“Janti Park Lebih ke wisata anak-anak. Di sini tempatnya luas dan saat ini masih terus dalam tahap pengembangan,” urai Didik.

 

Umbul Ponggok

Marketing Umbul Ponggok, Agus Santosa, mengatakan beberapa hari terakhir mulai ada peningkatan jumlah pengunjung di Umbul Ponggok, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo. “Kami mengalami peningkatan. Sekitar 700 pengunjung hari ini [Minggu hingga pukul 12.00 WIB]. Kalau akhir pekan biasa hampir sama 500-800 orang. Beberapa hari ini sudah mulai ada peningkatan kalau hari biasa rata-rata 200 orang, akhir-akhir ini sampai 300 orang,” kata Agus.

Soal penerapan aplikasi PeduliLindungi, Agus menjelaskan di Umbul Ponggok sudah menerapkan aplikasi tersebut. “Hampir 75 persen pengunjung menggunakan aplikasi Pedulu Lindungi dan seluruhnya sudah menerima vaksinasi,” kata Agus.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi di Klaten 80%, Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Dimulai

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan ada peningkatan jumlah pengunjung objek wisata. Hanya, peningkatan itu belum signifikan pada akhir pekan ini. “Setelah ada pelonggaran 75 persen selama natal san tahun baru ini kenaikan belum signifikan. Mungkin masih ada kewaspadaan dari masyarakat terkait dengan persebaran Covid-19,” kata dia.

Nugroho menjelaskan hingga kini pengelola objek wisata mematuhi ketentuan penerapan protokol kesehatan. Begitu pula dengan para pengunjung. “Sebanyak 90 persen pengunjung sudah mengenakan masker meskipun ada yang masih tetapi diturunkan di dagu. Para pengelola biasanya mengingatkan dan menyediakan masker ketika ada yang datang tanpa mengenakan masker,” kata dia.

Terkait penerapan aplikasi Peduli Lindungi, Nugroho menjelaskan ada 23 objek wisata yang sudah dilengkapi QR code PeduliLindungi. “Kalau kendala penerapan aplikasi itu lebih ke pengunjung. Tetapi sudah ada kebijakan dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19 untuk proses skrining juga bisa menggunakan secara manual dengan menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya