SLEMAN—Perayaan Natal di lereng Merapi menjadi momen untuk saling bertemu keluarga setelah satu tahun lalu gagal kumpul bersama. Ribuan jemaat memadati Gereja Maria Assumpta Pakem dan dua lokasi lain yakni Kapel Ponggol Hargobinangun dan Kapel Purwobinangun.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pengurus Gereja Maria Assumpta Pakem, Bambang Sugeng mengatakan, jemaat yang hadir jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Sekitar 3.000 jemaat mengikuti misa pada Sabtu (24/12) malam dilanjutkan misa anak-anak esok paginya.
“Tahun lalu masyarakat lereng Merapi tidak kondusif, masyarakatnya tersebar sehingga perayaan Natal dalam keprihatinan. Nah sekarang ini Natal menjadi kesempatan untuk bertemu keluarga untuk kembali bersama,” katanya saat ditemui Harian Jogja, Minggu (25/12).
Ia pun tidak menggelar teatrikal ataupun kegiatan lainnya seperti halnya perayaan 2010 lalu. Karena Natal tahun 2011 ini jemaat difokuskan untuk mengenang peristiwa erupsi Merapi. Kebersamaan serta kedamaian inilah yang diharapkan masyarakat di lereng Merapi, meskipun diguncang bencana mereka diberikan kekuatan.
“Tim keamanan sangat banyak, tanpa diundang mereka menjaga keamanan sehingga situasi ibadah para jemaat tidak merasa khawatir sampai selesai. Kami berterima kasih,” ujarnya. (Harian Jogja/Akhirul Anwar)