SOLOPOS.COM - Ilustrasi tembakan (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Natal 2014 di Sragen akan diiringi pengamanan ketat. Bahkan, Polres Sragen siap menembak teroris yang mungkin mengancam.

Solopos.com, SRAGEN — Jajaran Polres Sragen meningkatkan kewaspadaan menyusul penangkapan terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo pada Selasa (23/12/2014) lalu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Namun Polres mengklaim belum ada laporan ihwal keberadaan terduga teroris di Sragen. Penjelasan tersebut disampaikan Kapolres Sragen, AKBP Dwi Tunggal Jaladri, saat ditemui wartawan di sela sterilisasi gereja, Rabu (24/12/2014).

“Perkembangan kita tingkatkan kewaspadaan. Tapi tidak ada informasi [teroris] di Sragen,” kata dia. Namun menurut Kapolres, untuk menjamin keamanan perayaan Natal 2014, petugas yang disiagakan di pospam dibekali senjata api.

Tidak sampai di situ saja, Kapolres Sragen menyatakan polisi siap menembak di tempat teroris yang mengancam keamanan Natal. “Kita akan laksanakan tembak di tempat bagi siapa saja yang mengganggu keamanan,” tandas dia.

Di sisi lain tim Polres Sragen melakukan sterilisasi sejumlah gereja yang digunakan untuk penyelenggaraan perayaan Natal 2014, Rabu pagi hingga siang. Sterilisasi juga dilakukan petugas polsek di 20 wilayah kecamatan.

Gereja yang disterilisasi di antaranya Gereja Santa de Maria, GKJ Sragen (depan BCA), Gereja Keluarga Allah (depan DPRD), GKI (Garuda), serta Gereja Taman Asri di depan Kantor SIM Sragen. Sterilisasi dilakukan menggunakan metal detector.

Kapolres juga memeriksa petugas jaga di pos pengamanan (pospam). Dia meminta petugas tidak lengah saat bertugas. Menurut Kapolres Sragen, polisi tidak menemukan benda-benda berbahaya yang mengancam kelangsungan ibadah. “Sesuai SOP, gereja-gereja yang ada perayaan Natal kita sterilisasi. Untuk mengantispasi barang mencurigakan dan berbahaya. Tapi sejauh ini [Rabu] kita pastikan aman, tidak ada benda-benda yang mencurigakan,” kata dia.

Kapolres menerangkan di Sragen terdapat 10 gereja besar. Sedangkan jumlah total gereja tercatat 84 gereja. Gereja-gereja tersebut tersebar di sejumlah kecamatan. “Seluruh polsek bergerak sterilisasi gereja,” tambah dia.

Sterilisasi gereja juga dilakukan oleh tim Polres yang dipimpin Wakapolres Sragen, Kompol Yudhi Arto Wiyono. Polisi mengerahkan anjing pelacak untuk mendeteksi keberadaan benda-benda mencurigakan dan berbahaya.

Wakapolres mengatakan penyisiran dilakukan di gereja dengan jumlah jemaat lebih dari 1.000 orang. Sedangkan di beberapa gereja kecil disiagakan sejumlah personel, dibantu dengan petuas dari instansi terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya