SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Hendrikus Kiawalen alias Hendrik mendapat tugas dari Eduardus Ndopo Mbete alias Edo untuk mengikuti seseorang. Diketahui orang tersebut adalah Direktur PRB Nasrudin Zulkarnaen. Nasrudin dianggap berbahaya karena berencana menggagalkan Pemilu Legislatif.

“Orang ini berbahaya bagi negara mau menggagalkan Pemilu Legislatif,” ujar terdakwa Hendrikus Kiawalen saat memberi kesaksian dengan agenda pemeriksaan terdakwa di PN Tangerang, Jl TMP Taruna, Senin (16/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Hendrik, sekitar bulan Februari 2009 dia sempat dihubungi oleh Edo yang meminta untuk bertemu. Pertemuan terjadi di Hailai, Ancol sekitar pukul 19.00 WIB. Pada pertemuan itu Edo mengatakan akan memberi tugas mengikuti seseorang.

“Edo telepon minta ketemu, dia bilang ada tugas negara,” kata dia.

“Tugas apa yang diberikan oleh Edo?” tanya hakim.

“Hanya untuk mengikuti seseorang,” jawab Hendrik.

“Apa yang diberikan Edo pada saat bertemu di Ancol?” tanya hakim.

“Diberi amplop coklat berukuran folio berisi foto seseorang, foto mobil, alamat rumah dan kantor,” jawabnya.

Berdasarkan data yang didapat dari Edo, menurut Hendrik, dia beserta tiga rekannya Fransiskus Tadom Kerans alias Amsi, Heri Santoso dan Daniel Daen Sabon alias Daniel mulai mengikuti aktivitas Nasrudin sehari-hari.

“Oleh anak-anak diikuti aktivitasnya, mulai dari rumah, kantor sampai bermain golf,” imbuhnya.

“Pada tanggal 14 Maret apa yang dilakukan oleh tim? tanya hakim.

“Hanya diikuti, tidak ada yang dilakukan,” tandasnya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya