SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga kerja Indonesia (TKI). (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi tenaga kerja Indonesia (TKI). (Dok/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR –Seorang tenaga kerja Indonsia (TKI) asal Karanganyar meninggal dunia di Malaysia, Jumat (15/2/2013). Parsini, 26, warga Rt 002/RW 007, Dusun Cempo, Desa Salam, Kecamatan Karangpandan menjadi korban perampokan di Negeri Jiran.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Informasi yang dihimpun Espos menyebutkan, selama ini, Parsini bekerja sebagai pramusaji di salah satu restoran terkemuka di Malaysia. Nahas, rumahnya disatroni sekawanan perampok. Kala itu, Parsini tengah terlelap tidur dan langsung terjaga ketika para perampok masuk ke rumahnya. Dia langsung dihajar oleh para permapok hingga meregang nyawa.

Camat Karangpandan, Sugeng Raharto, mengatakan jenazah Parsini diterbangkan dari Malaysia pada Minggu (17/2). Jenazah Parsini sampai di rumah duka sekitar pukul 19.30 WIB dan langsung dimakamkan. “Sesuai permintaan pihak keluarga, jenazah Parsini langsung dimakamkan,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu malam.

Parsini merantau ke Malaysia sebagai TKI sejak 2008 silam. Dia langsung bekerja sebagai karyawan di salah satu restoran terkemuka di Negeri Jiran. Anak pasangan Wagiyo-Tumiyem tersebut selalu memberikan kabar melalui telepon setiap bulan.

Pihak keluarganya mengetahui kali pertama Parsini meninggal dunia dari pihak penyalur jasa TKI. Kepulangan jenazah Parsini molor lantaran pihak penyalur jasa TKI harus mengurus segala administrasinya. “Administrasinya harus diurus sehingga jenazah Parsini baru bisa dipulangkan hari ini,” ungkapnya.

Sementara Kabid Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Karanganyar, Martadi, membenarkan salah satu TKI asal Karanganyar meninggal dunia di Malaysia. Namun, pihaknya belum mengetahui secara detail terkait penyebab Parsini tewas. Pihaknya hanya mengetahui bahwa Parsini meninggal dunia dan segera dipulangkan ke Indonesia.

Pihaknya bakal berkoordinasi dengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkan Parsini ke Malaysia. Langkah ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan pengurusan administrasi Parsini yang telah diurus PJTKI. “Saya mendapat laporan ada TKI meninggal dunia di Malaysia Sabtu (16/2) lalu. Namun tidak tahu penyebab kematiannya, kami masih mencari berkas administrasinya untuk dicocokkan dengan data PJTKI,” imbuh Martadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya