SOLOPOS.COM - Nusron Wahid (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Nasib TKI terus diperbaiki oleh pemerintah dengan berbagai program.

Solopos.com, BOGOR – Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menargetkan tiga tahun menghilangkan permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Saya targetkan tiga tahun menghilangkan ‘benang kusut’ permasalahan TKI,” kata Kepala BNP2TKI Nusron Wahid Nusron di Istana Bogor, Senin (23/11/2015).

Dia mengungkapkan, untuk menghilangkan benang kusut ini, BNP2TKI pada 2016 tetap fokus pada dua hal, yakni kesejahteraan TKI dan menghapus TKI ilegal.

Nusron mengatakan untuk meningkatkan kesejahteraan TKI, di antaranya adalah menaikkan gaji dan menurunkan ongkos yang membebaninya.

Dia mengungkapkan salah satu program BNP2TKI untuk menurunkan ongkos TKI adalah mengalihkan program kredit yang sebelumnya dikelola oleh PJTKI ke perbankan.

Nusron mengungkapkan para TKI itu dipaksa utang dalam bentuk dolar dengan kurs yang direndahkan dan bunganya tinggi.

Dia mengungkapkan para TKI yang akan bekerja, 3 tahun pada 10 bulan pertama tidak menerima gaji karena dipotong untuk mengembalikan utangnya tersebut.

“Utang kok dipaksa, maka saya menegaskan bahwa pihaknya hanya memfasilitasi pemberangkatan TKI jika utangnya di lembaga keuangan resmi atau perbankan,” kata dia.

Nusron mengungkapkan utang melalui perbankan bisa memakai fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga murah.

Dia mengakui aturan yang diterapkan ini mendapat protes dari PJTKI karena telah “membunuh” bisnis dalam membiayai para TKI.

Walaupun diprotes, Nusron mengaku programnya tersebut sudah mulai berjalan dan diterapkan pada para TKI yang baru berangkat, khususnya di kawasan Asia Pasifik (Singapura, Malaysia, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya