Solopos.com, SRAGEN — Desa Ngebung di Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen memiliki peninggalan budaya kerajinan Tenun Kluwung. Namun saat ini peninggalan budaya tersebut terancam punah lantaran tak ada penerus yang melestarikannya.

Surati 80 tahun warga RT 002 RW 001 Desa Ngebung menjadi satu-satunya orang yang masih melestarikan budaya tenun tersebut sejak tahun 1950.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Surati mengaku mendapatkan keahlian menenun dari ibunya sejak dia masih belia. Dia masih mau menenun lantaran sejumlah masyarakat masih memesan karya tenun darinya untuk kepentingan kegiatan budaya.

Baca Juga: Harga Benang Tinggi, Perajin Tenun Sukoharjo Kesulitan Pasarkan Kain

Menurut Pegiat Budaya Desa Ngebung, Wakimin, dulunya ada lima orang perajin Tenun Kluwung di Desa Ngebung. Namun, kebanyakan dari mereka sudah tutup usia dan hanya menyisakan Surati seorang. Pegiat budaya lainnya, Joni Susanto, mengaku sempat mengadakan pelatihan selama 12 hari sebagai upaya melestarikan Tenun Kluwung dari Ngebung.

Baca Juga: Tenun Kluwung Khas Desa Ngebung Sragen yang Syarat Tradisi

Pelatihan tersebut pun didukung pemerintah desa setempat melalui bantuan pembiayaan. Namun, upaya itupun belum menampakan hasil yang diinginkan lantaran berbagai kendala.

Sementara itu, Camat Kalijambe, Rusmanto, berjanji membantu mencarikan solusi permasalahan tersebut. Salah satunya dengan cara berkoordinasi bersama berbagai pihak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya