SOLOPOS.COM - Ketua Forum GTT/TTT Wonogiri, Sutino (kiri) menyampaikan aspirasi kepada anggota dewan saat hearing di Grha Paripurna Dewan Wonogiri, Kamis (13/3/2014). (JIBI/Solopos/Trianto Hery Suryono)

Solopos.com, WONOGIRI–Ratusan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Tenaga Tidak Tetap (TTT) datangi Gedung DPRD Wonogiri, Kamis (13/3/2014). Sama halnya tenaga honorer K2 yang tak lulus tes,  mereka menuntut diangkat menjadi CPNS Wonogiri secara bertahap.

Jikalau pengangkatan CPNS belum bisa dilakukan, Pemkab Wonogiri memperhatikan kesejahteraan, seperti penghasilan minimal sesuai UMK (upah minimum kabupaten) dan kesehatan. Ratusan GTT/TTT diterima Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha di Grha Paripurna DPRD Wonogiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ketua Forum GTT/TTT, Wonogiri, Sutino menegaskan, rekan-rekannya khawatir perannya hilang jika Undang-Undang tentang Aparatur Sipil Negara diberlakukan. “GTT/TTT mau dikemanakan jika kuota PPPK diberikan ke honorer K2 yang tidak lolos seleksi CPNS,” ujarnya.

Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha menegaskan, guru penopang pendidikan sehingga perlu diperhatikan. Diakui oleh Wawan bahwa keberadaan GTT/TTT dilematis. “Sesuai regulasi pengangkatan honorer tidak boleh namun keberadaannya masih dibutuhkan.”

Hingga berita ini ditulis hearing masing berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya