SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru honorer. (JIBI/Solopos/Antara/Agus Bebeng)

Nasib tenaga honorer diperjuangkan Pemkab Gunungkidul.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul Bahron Rosyid mengatakan keterbatasan anggaran membuat instansinya belum bisa memberikan kesejahteraan bagi Guru Tak Tetap dan Pegawai Tak Tetap (GTT) dan (PTT). Meski sulit, dia mengaku terus berupaya meningkatkan kesejahteraan itu.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Salah satunya bisa dilihat dalam plot RAPBD 2016. Ada peningkatan honor bagi guru yang dikontrak Pemkab. Tahun ini, mereka mendapatkan bayaran Rp600.000-Rp700.000 per bulan dan mulai tahun depan naik menjadi Rp800.000-Rp900.000.

Seorang GTT di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Wonosari, Bayu Prihartanto, menagih janji Pemkab untuk memberikan kesejahteraan kepada GTT/PTT karena realisasinya belum pernah ada.
“Setahun lalu GTT diajak beraudiensi tentang kesejahteraan tapi hanya diberikan janji manis,” ucapnya.

Bayu mengaku tugas GTT tidak tetap tidak beda jauh dengan guru berstatus PNS. Dari sisi kewajiban hampir sama dan yang membedakan terletak pada tingkat kesejahteraan.

“Tolong nasib kami [GTT] lebih diperhatikan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya