SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Tanpa ada tanda tangan dari Ibnu Subiyanto selaku Ketua Umum PSS Sleman, proses merger antara PSS dan PT Putra Mataram Sejati (PMS) selaku pengelola Real Mataram bakalan tidak sah.
   
Beragam tuntutan dari pengurus PSS terhadap PMS seperti kendali manajemen ada di tangan perwakilan PSS dan jika terjadi kerugian tidak ikut menanggung, akan tidak ada artinya jika Ibnu yang kini menghuni Lembaga Pemasyarakatan Cebongan tidak menandatangani kesepakatan merger.
   
Saat dimintai konfirmasi, Ibnu Subiyanto mengatakan sejak ia terjerat kasus hukum dan terpaksa menghuni LP Cebongan, belum ada serah terima jabatan Ketua Umum PSS Sleman. “Belum ada [serah terima],” ujarnya saat ditemui di LP Cebongan, Rabu (14/9).
   
Status Ibnu yang masih menjabat sebagai ketua umum juga dibenarkan sesepuh dan salah seorang pendiri PSS Sleman, Sukidi Cokrosuwignyo. Setelah Ibnu terbelit kasus hukum, tidak ada pejabat pengganti bersifat sementara maupun tetap.
   
“Jabatan tersebut [ketua umum] tidak melekat pada Bupati. Ganti Bupati belum tentu ganti ketua umum. Kalau Bupati posisinya hanya sebagai dewan pembina,” katanya saat dihubungi telepon selularnya, Rabu siang.
   
Celakanya, para pengurus PSS sekarang ini tidak pernah mengomunikasikan perkembangan manajemen termasuk rencana merger dengan Real Mataram kepada Ibnu selaku ketua umum. “Sampai sekarang mereka tidak pernah datang ke sini untuk berbicara,” kata Ibnu. Pernyataan tersebut sekaligus membantah informasi kedatangan para pengurus PSS Sleman sehari sebelumnya.
   
Dia juga membenarkan proses merger akan sah jika ia turut menandatangani kesepakatan tersebut. Menurut mantan orang nomor satu Sleman tersebut, jika para pengurus datang untuk meminta tanda tangannya soal merger, tentu dia akan meminta penjelasan duduk persoalan sehingga hal tersebut dilakukan.
   
“Saya tidak tahu kenapa bisa seperti itu. Sampai sekarang pun mereka tidak pernah mengomunikasikan hal apapun tentang PSS kepada saya,” ujar Ibnu. Selain Ibnu, para pengurus PSS juga mengesampingkan pendapat Sukidi Cokrosuwignyo. Ia mengaku tidak pernah dimintai pendapat apapun tentang perkembangan PSS Sleman para pengurus.
   
Soal perkembangan pembicaraan proses merger PSS yang menurut informasi digelar Rabu malam sepertinya tidak akan terjadi lantaran delegasi PMS tidak akan mengikuti pertemuan tersebut. Menurut Y Susilo, Media Official Real Mataram, dirinya bersama Kusnadi serta Sulistiyo memang mendapat undangan pertemuan tapi mereka tidak akan datang karena tidak berkapasitas mengambil keputusan.(Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

HARJO CETAK

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya