SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Nilai tukar petani DIY Desember turun.

Harianjogja.com,JOGJA–Harga produk pertanian yang lebih rendah dibandingkan harga barang dan jasa yang dibayarkan petani, mengakibatkan Nilai Tukar Petani (NTP) DIY pada Desember 2017 turun 0,78%. Bulan sebelumnya NTP tercatat mencapai angka 101,98, turun menjadi 101,18.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, JB Priyono mengatakan nilai tukar petani merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. Selain itu juga digunakan untuk menunjukkan daya tukar antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga.

“Pada sisi lain, untuk melihat apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani sehingga meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri. Karena semakin tinggi NTP maka akan semakin kuar tingkat daya beli petani,” ujar Priyono, Kamis (4/1/2018).

Kenaikan indeks harga produk pertanian yang diterima petani sebesar 0,08% lebih rendah dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dibayarkan petani yakni sebesar 0,87%. Penurunan NTP akhir tahun 2017, kata Priyono, terjadi pada subsektor tanaman perkebunan raktar sebesar 2,20%, subsektor hortikultural 0,72% dan subsektor peternakan sebesar 1,02%.

“Sedangkan pada subsektor tanaman pangan mengalami kenaikan sebesar 0,17 persen dan subsektor perikanan yang naik 0,57 persen,” imbuh Priyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya