SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas di perpustakaan (smapas7bdg.blogspot.com)

Dari 438, perpustakaan desa tinggal 5%.

Harianjogja.com, BANTUL— Dari sejumlah 438 Perpustakaan Desa yang telah didirikan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah  (BPAD) DIY selama lima tahun terakhir, hanya tersisa 5% yang aktif disinggahi masyarakat desa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala BPAD DIY Budi Wibowo mengatakan bahwa ada perpustakaan desa yang hanya dikunjungi 12 orang pertahunnya. “Bahkan boleh dikatakan 95% itu nggak aktif kok, dan kepala desanya cuek saja, bupati aja kalau tidak disentuh-sentuh diam saja,” ungkapnya di Rose Inn Hotel Senin (20/11/2017).

Ia menengarai bahwa ketidakhadiran pustakawan atau relawan di perpustakaan desa menjadi faktor utama surutnya pengunjung. Di mana pustakawan yang berfungsi untuk melayani dan mencarikan buku yang ada tidak hadir di perpustakaan daerah. “Pustakawan itu tidak hanya menata buku, harus paham juga bukunya, misal mahasiswa datang dan butuh buku tertentu, pustakawan bisa merekomendasikan, kalau tidak ada bagaimana?,” jelasnya.

Ia menyarankan, bahwa desa yang telah diberikan fasilitas buku, rak, hingga komputer itu memperkejakan pustakawan. Adapun setidaknya setiap Perpusdes harus memilki satu pustakawan. Menurutnya hal itu tidak begitu sulit untuk dilaksanakan, dimana kepala desa bisa menganggarkan dengan dana desa untuk memperkejakan pustakawan itu. “Berapa UMP? kalau cari lulusan D3, perbulan digaji 1,7 juta kan bisa,” katanya.

Pilihan lain selain menggaji pustakawan, Budi menyarankan pemerintah desa bisa juga menggandeng relawan atau karang taruna setempat untuk mengurus Perpusdes. Menurutnya perpustakaan desa di Argomulyo, Bantul, juga bisa dijadikan contoh pejabat desa lainnya. Beberapa relawan hadir setiap sorenya, selain menjadi pustakawan relawan tersebut datang dan menggajar anak kecil yang datang.

Bahkan kepada Perpusdes yang masih aktif, BPAD DIY akan memberikan bantuan tambahan. Sejumlah 12 perpustakaan telah disasar BPAD DIY untuk mendapat bantuan. “Akan kita berikan enam bantuan, Tahun depan juga enam, saya berikan yang aktif, mereka yang aktif kan membutuhkan buku baru,” jelasnya.

Selain akan memberikan bantuan berupa buku baru yang dibutuhkan Perpusda aktif, BPAD DIY juga telah melakukan kegiatan bedah buku di beberapa desa. Dengan tema yang dibutuhkan desa tersebut, BPAD DIY mendatangkan penulis dan buku sebagai bahan diskusi masyarakat desa. “Masuknya dengan buku, tetapi suatu saat dengan teknologi informasi kita cari tema-tema yang sesuai dengan kegiatan desa,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya