SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Hewan Plembon, Kecamatan Klaten Utara sepi dari pedagang kambing menyusul ada perpanjangan penutupan pasar hewan, Rabu (8/6/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENPemkab Klaten memperpanjang penutupan pasar hewan selama dua pekan hingga, Selasa (21/6/2022). Di waktu sebelumnya, Pemkab Klaten telah menutup tujuh pasar hewan pada Rabu (25/5/2022) hingga Selasa (7/6/2022) menyusul merebaknya kasus PMK.

Perpanjangan penutupan pasar hewan di Klaten diprotes para pedagang ternak. Mereka merugi lantaran tak ada penghasilan selama pasar ditutup.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berdasarkan pantauan Solopos.com, para pedagang kambing di Pasar Hewan Plembon, Kecamatan Klaten Utara bertemu dengan lurah pasar setempat, Rabu (8/6/2022) pagi. Mereka mengeluhkan tak bisa berjualan menyusul ada perpanjangan penutupan pasar.

Penutupan pasar itu berdampak pada ekonomi para pedagang. Mereka tak memperoleh pendapatan, sementara biaya pakan ternak harus dikeluarkan setiap hari. Para pedagang sempat meminta waktu bisa berjualan selama dua jam pada hari pasaran Kliwon. Namun, permintaan itu tak bisa dipenuhi.

“Yang jelas kami sangat kecewa [ada perpanjangan penutupan pasar hewan]. Kami tidak bisa mencari nafkah. Dampaknya tentu merugi. Kami memelihara kambing itu perlu biaya. Satu ekor kambing itu biaya pakan per hari Rp5.000. Padahal penutupan ini tidak hanya satu atau dua hari [sudah selama dua pekan kemudian diperpanjang lagi selama dua pekan]. Sementara, kami hidup itu perlu biaya hidup, perlu makan tetapi tidak ada pemasukan,” kata Koordinator Paguyuban Pedagang Pasar Hewan Plembon, Trimo Mulyo, 60, saat ditemui di Pasar Hewan Plembon, Rabu.

Baca Juga: Suspek PMK Masih Tinggi, Klaten Perpanjang Penutupan Pasar Hewan

Trimo mengatakan saat momen mendekati Iduladha seperti sekarang, para pedagang sudah menyiapkan modal lebih dengan mengajukan pinjaman ke bank. Modal itu digunakan untuk menambah stok kambing di kandang mereka lantaran permintaan meningkat.

“Nilainya berbeda-beda. Ada yang mengajukan Rp50 juta,” jelas dia.

Namun, para pedagang tak bisa menggunakan modal untuk kulakan lantaran pasar hewan dan lalu lintas ternak dari luar kota ditutup sementara. Mereka khawatir tak bisa mengangsur lantaran tak ada perputaran uang selama pasar ditutup.

Penutupan pasar hewan hendaknya dibarengi dengan memberikan solusi terkait kondisi pedagang yang tak bisa mendapatkan pemasukan. Mayoritas pedagang mengandalkan pendapatan dari hasil berjualan kambing.

Baca Juga: Strategi Ganjar Pranowo Cegah Wabah PMK, Buka Posko dan Jogo Ternak

“Kalau bagi saya ditutup boleh-boleh saja, tetapi pemerintah juga mengetahui kondisi, kami juga butuh makan. Makanya perlu ada solusi seperti diberi kompensasi,” kata dia.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengatakan pertimbangan perpanjangan penutupan sementara pasar hewan menyusul angka kasus supek PMK terus meningkat.

“Pertimbangan perpanjangan karena memang kasus suspek PMK terus naik. Dikhawatirkan kalau nanti kami buka pasar hewan, akan menambah angka kasus suspek yang signifikan,” kata Jajang, Selasa (7/6/2022) sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya