SOLOPOS.COM - Ilustrasi nasi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Selama ini, nasi putih hangat dianggap sebagai momok bagi penderita diabetes. Sebab, nasi putih disebut-sebut memicu peningkatan kadar gula dalam darah. Namun, benarkah demikian?

Sekretaris Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) dr. Em Yunir menyebutkan sebenarnya nasi putih bukanlah faktor utama pemicu peningkatan kadar gula darah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Bukan hanya nasi yang jadi masalah. Tapi kandungan karbohidrat dari masing-masing makanan bisa dari mi, tepung-tepungan, roti dan sebagainya. Yang diperhitungkan berapa jumlah kalori yang masuk per hari,” ujar Em Yunir saat ditemui di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (11/11/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Oleh sebab itu, penderita diabetes lebih memfokuskan diri memperhatikan kandungan kalori dalam makanan yang dikonsumsi.

“Kalau kita mau makan yang cermat, ditanya dulu ini kalorinya berapa. Kalau sudah makan pagi nasi, ditambah makan siangnya ada makanan manis, kalorinya pasti banyak. Jadi kalau diperhitungkan bukan hanya nasi, tapi total karbohidrat,” sambungnya.

Lebih lanjut, Em Yunir menyebutkan nasi putih memiliki indeks glikemik atau angka potensi peningkatan gula darah tinggi dari karbohidrat. Sehingga nasi putih hangat bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat dalam sekejap.

"Jadi, kalau kita makan nasi dalam waktu satu atau dua jam, terjadi kenaikan gula darah yang tinggi. Beda dengan jenis karbohidrat yang lain. Misalnya, [karbohidrat] yang indeks glisemiknya rendah mungkin naiknya gula darah itu pelan-pelan. Ini memberikan kesempatan pankreas mengeluarkan insulin," ujarnya.

Maka dari itu, pengidap diabetes tahap menengah tidak disarankan membatasi konsumsi nasi putih. Akan lebih baik jika mengonsumsi nasi merah atau nasi organik.

“Itulah kenapa nasi putih itu lebih jahat dibanding nasi merah atau nasi hitam. Nasi organik juga sebenarnya dimodifikasi hingga indeks glisemiknya rendah. Meskipun kita makan dengan gram yang sama, kenaikan gula darah yang berbeda,” lanjutnya.

Perlu diketahui, nasi putih hangat kadar indeks glikemiknya lebih tinggi dibandingkan yang dingin. Selain itu, nasi putih hangat ternyata juga meningkatkan selera makan.

“Nasi putih dingin indeks glisemiknya lebih rendah dari nasi hangat. Karena, nasi hangat ternyata bukan hanya indeks glisemiknya saja yang tinggi tapi seleranya juga makin besar. Tapi dalam penelitian jangka waktu panjang efeknya sama,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya