SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Penampilan nasi cirebon memang tidak seatraktif nasi olahan lain, semisal nasi goreng yang mampu menarik perhatian dengan warna merah bersemu cokelatnya yang terang. Nasi cirebon sebaliknya terlihat pucat dengan warna putih serta cokelat mudanya.

Dibandingkan nasi goreng, aroma nasi cirebon juga tidak begitu menusuk. Apalagi ketika disajikan dalam porsi kecil yang dibungkus dengan daun pisang, sepintas nasi ini terlihat seperti nasi putih biasa. Bahkan saat kali pertama melihat, nasi ini mirip dengan nasi bungkus yang dijual di angkringan. Hanya pembungkusnya yang mampu membedakan yakni nasi cirebon disajikan dengan daun sementara nasi angkringan biasa dibungkus dengan kertas.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Meski begitu penampilan bisa menipu. Ya, walaupun aroma dan penampilan nasi cirebon tidak begitu memikat namun tidak demikian halnya dengan rasanya. Kaya dengan bumbu rempah khas bumbu nusantara, nasi cirebon terasa sangat gurih ketika disantap. Aroma serainya yang kuat mampu meninggalkan jejak di lidah hingga kerongkongan bahkan ketika piring telah licin tandas.

Dibandingkan dengan nasi goreng yang didominasi rasa manis kecap, dominasi nasi cirebon sebaliknya adalah asin-gurih. Rasa gurih serta asin itu muncul karena ragam rempah yang dipakai juru masak sebagai bahan serta mentega yang juga dipakai sebagai pengganti minyak. Harum daun jeruk yang ditambahkan pada saat menumis juga mampu menambah selera.

Sebagai salah satu masakan andalan Narendra Restaurant di Hotel Sunan Solo, nasi cirebon biasa disajikan secara lengkap seperti di daerah asalnya. Menggunakan sebuah piring dengan ukuran lumayan besar, nasi cirebon disajikan bersama dengan empal goreng serta sambal goreng kentang. Dengan taburan bawang merah goreng, rasa pedas dari berbagai lauknya bercampur dengan rasa gurih nasi yang dibungkus daun. Harga satu porsi nasi cirebon lengkap dengan lauknya ini hanya Rp31.000.

Executive Chef Narendra Restaurant, Yoppie Muchtar mengatakan masakan khas nusantara termasuk di dalamnya nasi cirebon sangat digemari oleh para tamu hotel khususnya tamu mancanegara. Sebab masakan kaya rempah sangat berbeda nuansanya dengan masakan khas Eropa atau negara barat lainnya.

“Kalau Jakarta punya nasi uduk atau Solo mengandalkan nasi liwetnya, Cirebon punya nasi yang namanya sama dengan daerahnya. Walau sama-sama nasi gurih namun aroma maupun rasa olahan nasi yang ditawarkan di masing-masing daerah ini tidak akan sama,” jelasnya.

Tak seperti nasi goreng yang menggunakan minyak, penggunaan mentega pada nasi cirebon serta cara memasaknya yang lumayan lama dengan menggunakan api kecil menjadikan bumbu-bumbu yang digunakan begitu meresap hingga mampu memanjakan lidah penyantapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya