SOLOPOS.COM - NASABAH--Seorang nasabah keluar dari Kantor PT BPR Trihasta Prasodjo, Jaten, Karanganyar, Rabu (21/11/2011). Para nasabah ramai-ramai mendatangi kantor BPR untuk menanyakan dana tabungannya pasca mencuatnya kasus pembobolan dana nasabah di BPR tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W)

NASABAH--Seorang nasabah keluar dari Kantor PT BPR Trihasta Prasodjo, Jaten, Karanganyar, Rabu (21/11/2011). Para nasabah ramai-ramai mendatangi kantor BPR untuk menanyakan dana tabungannya pasca mencuatnya kasus pembobolan dana nasabah di BPR tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W)

Karanganyar (Solopos.com)–Sebagian nasabah PT BPR Trihasta Prasodjo, Jaten, Karanganyar mulai panik dan khawatir akan nasib dana tabungan, Rabu (21/9/2011).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka mendatangi Kantor BPR yang beralamat di Jalan Raya Solo-Tawangmangu km 6 Dagen, Jaten, Karanganyar untuk memastikan dana di tabungannya tidak raib dan aman. Berdasarkan pantauan Espos di lapangan, sejak pukul 09.30 WIB aktivitas di BPR Trihasta Prasodjo ramai.

Beberapa nasabah terlihat datang dan langsung menuju customer service officer (CSO) yang berada tepat di samping kanan.

Mereka menanyakan pemberitaan kasus pembobolan dana nasabah bank tersebut yang diduga dilakukan oleh karyawan BPR. Sementara CSO langsung meminta nasabah bertemu dengan Direksi untuk menerima penjelasan lebih lanjut.

“Kami datang untuk tanya sekalian cek saldo data bank. Kami khawatir juga kalau ternyata dana deposito saya hilang,” ujar salah satu nasabah yang enggan menyebut nama.

Dia mengaku hanya datang untuk melakukan cross check data antara buku deposito dengan data bank. Pihaknya tidak sampai melakukan penarikan dana.

“Setelah saya cross check, datanya sama dengan buku tabungan. Jadi tidak saya ambil dan tadi sudah dipastikan oleh Direkturnya, aman,” tuturnya.

Dirut PT BPR Trihasta Prasodjo, Roshita, menemui wartawan yang menunggunya selama tiga jam. “Maaf menunggu lama ya. Ya karena kami harus mendahulukan nasabah, jadi kami layani nasabah dulu. Ini karena berita di SOLOPOS dan media lain jadi banyak nasabah yang khawatir datang menanyakan ke sini,” ujar Roshita.

Namun sebelum dimulai sesi wawancara, Roshita mengatakan tidak ada sesi tanya jawab. Pihaknya hanya mengklarifikasi berita dengan membacakan catatan tulisan tangan yang telah dipersiapkan sebelumnya selama 10 menit.

Roshita mengakui adanya kepanikan dan kekhawatiran nasabah terkait kasus pembobolan tersebut. Bahkan dirinya mengakui adanya penarikan uang nasabah yang khawatir. Hanya, diakuinya, nominal penarikan terlalu kecil dan tidak sampai terjadi rush.

“Hari ini memang banyak nasabah yang datang menanyakan ke kami. Ada beberapa memang yang melakukan penarikan, tapi nilainya kecil tidak ada rush,” katanya.

Roshita membeberkan posisi keuangan BPR dalam kondisi baik dan aman. Nilai asetnya Rp 30 miliar. Selain itu kinerja hingga Agustus lalu memenuhi target. “Karena itu kami minta nasabah jangan panik. Karena total aset kami Rp 30 miliar,” tegasnya.

Roshita menegaskan pihaknya bertanggung jawab atas masalah tersebut. Ditanya apakah bentuk tanggung jawab yang diberikan mengganti dana nasabah yang hilang, Roshita hanya menegaskan akan bertanggung jawab penuh.

Roshita membantah terlibat dalam kasus tersebut. “Hanya ada satu karyawan kami yang terlibat. Saat ini kami sedang menelusuri masalah ini dan juga dikomunikasikan dengan nasabah dan Dirut tidak terlibat,” papar Roshita.

(isw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya