Nasabah Century Ancam Pailitkan Bank Mutiara

ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Nasabah Bank Century menilai pernyataan Bank Mutiara yang akan melakukan upaya hukum menanggapi putusan MA tersebut sangat menyesatkan dan membelokkan permasalahan. “Permasalahannya bukan soal premi, isu yang benar adalah LPS mengambil alih Bank Century yang kemudian menjadi Bank Mutiara. Sesuai UU Perseroan Terbatas maka yang diambil alih LPS adalah hal dan kewajiban dari Bank Mutiara termasuk resiko yang timbul dari putusan MA,” kata Koordinator Nasabah Bank Century Solo, Sutrisno, kepada Solopos.com, Senin (22/10/2012).

Dia mengatakan, Bank Mutiara dihukum untuk mengembalikan uang nasabah Solo, karena Bank Mutiara dengan melawan hukum memperdagangkan secara ilegal reksadana ilegal. Sehingga melanggar UU No 8 Tahun 1998 tentang perlindungan konsumen. “Jadi dalam hal ini jelas sekali sejak semula karena kecerobohan dan kebodogan LPS, LPS telah mengambilalih Bank Century yang bermasalah. Maka secara hukum LPS mengambil alih pula permasalahan yang ada termasuk permasalahan reksadana bodong,” tukasnya.

Sekarang ini, kata Sutrisno, Bank Mutiara tinggal taat hukum dan memenuhi putusan MA mengembalikan uang nasabah Solo dan Jogja sebesar Rp47 miliar. Dan LPS selaku pemilik Bank Mutiara juga harus mengikuti putusan MA. “Kalau LPS tidak mau tunduk pada putusan MA, maka hanya ada satu jalan yaitu nasabah akan mempailitkan Bank Mutiara, biar aset Bank Mutiara dipakai untuk memenuhi putusan MA.” Menurut dia, tenggat waktu bagi Bank Mutiara untuk melunasi pengembalian dana nasabah adalah 3 November, sesuai keputusan hasil pertemuan nasabah, Bank Mutiara dan DPR pada 3 Oktober lalu.