SOLOPOS.COM - Planet mengorbit bintang kerdil putih. (Nasa.gov)

Solopos.com, JAKARTA — Para ahli Astronomi mendeteksi sebuah planet yang mengorbit di dekat bintang kerdil putih. Para ahli semula menganggap mustahil adanya planet yang mengorbit .

Jika temuan itu dikonfirmasi, maka penemuan ini akan menjadi planet pertama yang diketahui mengorbit pada sisa dari inti bintang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nyatanya, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) memupus keraguan. Planet sebesar Jupiter—yang dijuluki WD 1856 b—ditemukan mengorbit pada sisa dari inti bintang yang selama ini dikenal sebagai Bintang Kerdil.

Ekspedisi Mudik 2024

Aktor Mahal Korea Lee Jong-suk Ternyata Juga Bisnis Restoran

Temuan itu terungkap setelah dilakukan pencermatan terhadap koleksi data dari teleskop luar angkasa Spitzer yang sudah pensiun. Temuan itu diprkuat pula dari citra yang diperoleh satelit NASA yang bernama TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite).

Planet tersebut secara kasar terlihat tujuh kali lebih besar dibandingkan bintang kerdil putih tersebut, yang disebut WD 1856+534. Adapun bintang mati itu hanyalah 40% lebih besar dibandingkan dengan Bumi

34 Jam Sehari

Berdasarkan temuan awal, planet itu melakukan tiap putarannya setiap 34 jam, atau 60 kali lebih cepat dibandingkan dengan Planet Merkurius yang mengorbit pada matahari.

Dianggap Kontroversial, Film Dokumenter Sulli Diturunkan MBC

Tetapi misteri tidak berujung hanya pada hal tersebut, dikarenakan planet tersebut terlihat memiliki orbit yang lebih besar pada masa yang lalu.

Andrew Vanderbutg, seorang asisten professor astronomi dari University of Wisconsin di Madison, berkata, “WD 1865 b sepertinya dapat berdekatan dengan bintang kerdil putihnya dan dapat bertahan utuh tanpa hancur,” seperti dikutip Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) dari express.co.uk.

“Proses kreasi dari bintang putih kerdil menghancurkan planet di sekitarnya dan apapun yang nantinya terlalu dekat dengan bintang tersebut biasanya akan terkoyak oleh gravitasi besar yang dimiliki planet tersebut. Tetapi kita masih memiliki banyak pertanyaan bagaimana WD 1856 dapat tiba di lokasinya saat ini tanpa harus mengalami nasib seperti ituz” ujarnya.

Wow! Gelombang Ledakan Cygnus Supernova 36 Kali Besar Bulan

Teka teki kosmik tersebut dijelaskan dalam tulisan yang dipublikasikan oleh Jurnal Nature edisi 17 September 2020. Planet WD 1856 tersebut terlihat menggunakan teleskop TESS dengan jarak 80 tahun cahaya atau  berjarak sekitar 756.858.438.04032°1.609 km, di dalam konstelasi Draco.

Missi teleskop TESS adalah untuk mengobservasi suatu petak luas di luar angkasa selama satu bulan, dan mengobservasi perubahan perubahan intensitas cahaya suatu bintang. Perubahan intensitas cahaya ini bisa disebabkan oleh suatu planet melewati bagian depan bintang tersebut dan merupakan cara terbaik kita untuk mencari planet di luar tata surya kita.

Sedangkan bintang kerdil putih itu diperkirakan berumur 10 milyar tahun dan berukuran sekitar 18.000 km Bintang kerdil putih seperti ini lahir dikarenakan bintang seperti matahari kehabisan bahan bakarnya. Matahari yang kehabisan energi itu kemudian berubah menjadi bintang merah besar yang membesar secara masif dalam perihal ukuran.

Cedera Kaki, Kai Super M Hanya Duduk di Yoo Hee Yeol’s Skectbook

Lapisan gas yang melebar tersebut pada akhirnya akan tersingkirkan dan bintang tersebut akan kehilangan 80 persen massanya. Sehingga apa yang tersisa hanyalah sebuah inti yang padat dan panas sebuah bintang putih kerdil.

Terbakar Habis

Selama proses ini, apapun yang terperangkap dalam jalan bintang merah tersebut akan terbakar habis.

Para ahli Astronomi percaya bahwa hal ini seharusnya terjadi juga pada WD 1856 b, yang pada saat bersamaan seharusnya berada 50 kali lebih jauh dari saat ini. Tetapi planet tersebut dapat bertahan dari proses lahirnya bintang kerdil putih tersebut dan mampu bertahan mengorbiti sangat dekat dengan bintang tersebut.

Dari Yopie Latul hingga Iis Sugianto, 6 Pesohor Indonesia Ini Idap Covid-19

Seorang asisten astronomi dari International Gemini Observatory di Hilo, Hawai  seperti yang dikutip dari Express.co.uk berkata, “Kita telah lama mengetahui bahwa setelah bintang kerdil putih lahir, objek luar angkasa yang kecil dan jauh seperti asteroid dan komet akan tersebar ke dalam bintang ini,” paparnya.

Menurut dia, objek luar angkasa yang kecil seperti itu biasanya tertarik oleh gravitasi kuat yang dimiliki bintang kerdil putih ini dan berubah menjadi serpihan sisa. “Oleh karena itu, saya sangat gembira ketika Andrew memberitahu saya mengenai sistem ini. Kita telah melihat petunjuk bahwa planet bisa tersebar ke dalam juga. Tetapi baru kali ini kita melihat untuk pertama kalinya sebuah planet yang melengkapi semua perjalanan dan utuh," paparnya.

Para ahli Astronomi tersebut menulis dalam penelitian mereka, “Penemuan kita untuk sistem WD 1856+534 mengindikasikan planet raksasa dapat tersebar ke dalam orbit yang sempit tanpa terganggu pasang surut gravitasi, dan memotivasi untuk pencarian planet transit yang lebih kecil sekitar bintang kerdil putih”

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya