SOLOPOS.COM - Quasar tsunami yang ditangkap teleskop NASA. (Istimewa/NASA.gov)

Solopos.com, WASHINGTON - Teleskop luar angkasa Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menangkap pergerakan arus keluar paling agresif di alam semesta. Saat ini, para astronom masih mempelajari fenomena Quasar serupa tsunami tersebut.

Dilansir Livescience, Rabu (25/3/2020), para peneliti menyebut arus itu berasal dari fenomena Quasar yang merobek ruang antarbintang dengan pola mirip tsunami. Quasar adalah singkatan dari quasi stellar radio source atau inti galaksi aktif yang berada jauh dan merupakan obyek yang sangat terang, energetik, dan sangat kuat.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Pasien Positif Corona di RSUD Madiun Bertambah Jadi 8 Orang, Semuanya Warga Magetan

Selain memancarkan energi dalam jumlah yang sangat besar, quasar mengandung lubang hitam supermasif yang dipicu oleh materi yang jatuh. Quasar ini dapat bersinar 1.000 kali lebih terang daripada galaksi induknya yang terdiri dari ratusan miliar bintang.

Setelah lubang hitam mulai melahap materi, gas panas mengitarinya dan memancarkan radiasi intens, menciptakan quasar. Angin yang didorong oleh tekanan radiasi yang sangat besar dari sekitar lubang hitam, mendorong material menjauh dari pusat galaksi.

Corona Mengganas, Arab Saudi Lockdown Tiga Kota Utama

Fenomena Semesta

“Tidak ada fenomena lain yang membawa lebih banyak energi mekanik,” ujar peneliti Nahum Arav dari Virginia Tech dalam sebuah pernyataan, dilansir Futurism, Selasa (26/3/2020).

Menurut Arav, angin mendorong ratusan massa matahari setiap tahun. Jumlah energi mekanik yang dibawa arus ini mencapai beberapa ratusa kali lebih tinggi dari luminositas seluruh galaksi Bima Sakti.

Bersama rekan-rekan peneliti, Arav menggambarkan fenomena ini dalam rangkaian enam makalah yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Supplements. Dijelaskan, pada dasarnya quasar adalah jenis lubang hitam supermasif di pusat galaksi yang jauh yang mengeluarkan energi dalam jumlah luar biasa.

Tambah 3, Ini Rincian 27 Provinsi di Indonesia dengan Pasien Corona

Namun, dalam tsunami quasar, fenomena itu terjadi dengan berputar di luar kendali, memanaskan material bintang hingga miliaran derajat, yaitu miliaran dengan huruf “b”. Kemudian, dari sana terlempar ke ruang antarbintang.

Para peneliti meyakini bahwa ini sebenarnya dapat menjelaskan teka-teki kosmologis yang sudah berlangsung lama: mengapa ada sangat sedikit galaksi yang sangat besar di alam semesta.

Hal itu karena saat sebuah galaksi mencapai ukuran tertentu, teorinya berlanjut, lubang hitam pusatnya menjadi pos dalam tsunami quasar. Sisanya, menjadi sejarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya