SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Narkoba Sukoharjo masih meresahkan masyarakat. Pengedar narkoba di Kompleks RSUD Sukoharjo telah ditangkap yang ternyata diperintahkan oleh seorang narapidana di LP Klaten berinisial EB.

Solopos.com, SUKOHARJO – Polresta Sukoharjo telah melakukan koordinasi dengan Kepolisian Klaten terkait dengan penangkapan pengedar narkoba di Kompleks RSUD Sukoharjo.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Kasus peredaran narkoba di Kompleks RSUD Sukoharjo oleh tersangka MM atau Rosyid, 30, warga Jayengan Kidul RT 003/RW 008, Kelurahan Jayengan, Serengan, Solo dan WSN atau Wijaya, 36, warga Notosuman RT 004/RW009, Jayengan, Serengan masih dalam tahap penyidikan. Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, mengatakan ia telah menginformasikan kasus ini ke pihak Kepolisian Klaten, Minggu (1/3/2015).

“Kami belum mendapatkan informasi terkait tindakan lanjutan dari pihak Kepolisian Klaten,” ungkap Andy saat ditemui Solopos.com, Senin (2/3/2015).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, tersangka MM dan WSN mengaku menjalankan perintah mengedarkan barang haram tersebut dari seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klaten berinisial EB.

Narapidana EB diduga mengendalikan peredaran sabu-sabu (SS) di Soloraya, termasuk Sukoharjo. Saat gelar tersangka pada Selasa (24/2/2015), kepada Solopos.com tersangka Rosyid mengaku diperintahkan EB mengambil 1 ons SS di Kompleks RSUD Sukoharjo yang biasa dikenal masyarakat dengan Dinas Kesehatan Rakyat (DKR).

Menurut Kasatnarkoba Polres Sukoharjo, AKP Sentot Ambar Wibowo, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (25/2/2015), ketika ditangkap tersangka hanya membawa SS seberat 5 gram. Tersangka telah memecah 1 ons SS itu menjadi beberapa bagian dan langsung mengirimnya ke beberapa kurir. Sentot menuturkan baru kali ini Sukoharjo Kota dijadikan lokasi transaksi. Ia menilai para pelaku kejahatan narkoba selalu memilih lokasi baru yang belum banyak disisir polisi.

Hal ini berarti modus transaksi narkoba di Sukoharjo  selalu berkembang. Mereka selalu berinoasi karena lokasi-lokasi lama kerap dioperasi polisi, dan kondisi tersebut memaksa pelaku mencari lokasi lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya