SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Antisipasi peredaran narkoba di hotel bisa dilakukan oleh para karyawan, termasuk office boy.

Solopos.com, SUKOHARJO—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sukoharjo menggandeng aparat kepolisian dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo untuk mengantisipasi peredaran narkoba di kamar hotel.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua PHRI Sukoharjo, Oma Nuryanto, tidak memungkiri kamar hotel berpotensi menjadi tempat transaksi maupun tempat menggelar pesta narkoba. Menurutnya, kasus tersebut sudah banyak ditemukan di beberapa kota di luar Soloraya. Hal itulah yang mendasari PHRI berencana menggelar penyuluhan narkoba kepada karyawan atau staf hotel dan tempat hiburan di Hotel Grand Soba pada 28 Mei mendatang.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kegiatan ini sifatnya antisipatif. Kami tentu tidak ingin kamar hotel atau tempat-tempat hiburan di Sukoharjo dijadikan lokasi bertransaksi atau pesta narkoba,” jelas Oma kepada solopos.com, Sabtu (16/5/2015).

Oma mengakui manajemen hotel tidak memiliki kewenangan untuk memeriksa barang bawaan para tamu. Kewenangan untuk mengindentifikasi barang bawaan tamu berada di tangan kepolisian. “Nanti dari kepolisian akan menjelaskan hal-hal apa saja yang perlu kami lakukan untuk mengantisipasi peredaran narkoba di kamar hotel,” papar Oma.

Sementara itu, Agus Widanarko, mengakui kamar hotel bisa menjadi lokasi yang aman untuk menggelar transaksi atau pesta narkoba. Oleh karenanya, dia berharap semua karyawan hotel bisa mewaspadai setiap tamu yang mencurigakan. “Ada banyak ciri-ciri tamu yang mencurigakan. Salah satunya, ke mana-mana selalu memakai kaca mata hitam. Pengguna narkoba itu matanya merah karena pupilnya membesar sehingga ia memilih memakai kaca mata terus,” paparnya.

Salah satu ujung tombak untuk mengantisipasi peredaran narkoba di kamar hotel, kata Danar, adalah petugas office boy. “Biasanya, orang yang habis memakai narkoba itu selalu meletakkan alat bantu secara sembarangan. Di sinilah office boy bisa berperan karena bisa dengan leluasa masuk kamar hotel,” terang Danar.

Danar mewanti-wanti setiap office boy untuk tidak menyentuh barang-barang mencurigakan yang disinyalir narkoba. Dia meminta office boy segera melapor ke manajemen hotel supaya bisa diteruskan ke polisi. “Memegang atau membawa barang bukti berupa narkoba saja sudah kena pasal. Paling aman, segera lapor polisi. Biarkan polisi yang menggeledah kamar hotel yang diduga digunakan tempat transaksi atau pesta narkoba itu,” tegas Danar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya