SOLOPOS.COM - Kapolresta Solo Kombes Pol Iriansyah (dua dari kiri) menunjukkan tersangka penyalahgunaan narkoba, RPP, 18, (tiga dari kiri) dan MWS, 17, (kanan) di Mapolresta Solo, Senin (12/5/2014). (JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala/dok)

Solopos.com, SOLO — Jaringan pengedar ganja di balik MWS, 17, dan RPP, 18, pelajar yang menjadi kurir ganja, diduga kuat telah mengedarkan barang haram itu di kalangan pelajar. Itu sebabnya aparat aparat Polresta Solo menggalakkan program razia gabungan di sekolah-sekolah untuk mencegah peredaran narkoba di sekolah.

Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah, saat gelar tersangka dan barang bukti kasus penyalahgunaan narkoba di Mapolresta Solo, Senin (13/5/2014), menyampaikan peredaran narkoba di Solo sudah sangat memprihatinkan. Semakin mencengangkan lagi peredaran ganja saat ini turut melibatkan pelajar. Tertangkapnya dua siswa kelas III SMK swasta di Solo bersama barang bukti ganja seberat 14 kg, 10 Mei lalu, dikatakan Iriansyah membuktikan pelajar menjadi sasaran jaringan untuk memperluas wilayah pemasaran dan peredaran narkoba.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak menutup kemungkinan, kata dia, pengedar telah mendistribusikan ganja ke kalangan pelajar. Dugaan itu mengemuka karena kedua kurir yang masing-masing warga Jebres, Solo, dan Timuran, Banjarsari, Solo, tersebut menyimpan ganja di dekat SMP di Jagalan, Jebres. Ganja yang disimpan di kebun kosong itu diakui para kurir diambil seseorang untuk selanjutnya diedarkan.

“Selain mengejar pemasok, yakni B, kami akan berkoordinasi dengan Pemkot [Pemerintah Kota] Solo untuk membuat program pencegahan peredaran narkoba di sekolahan-sekolahan. Bahkan tidak hanya itu, perlu ada juga kurikulum pendidikan yang khusus mengulas tentang bahaya narkoba. Tidak semata di SMA/SMK, TK pun perlu mendapatkan. Ini penting karena anak-anak kita ini adalah aset bangsa,” papar Iriansyah didampingi Kasatnarkoba Polresta Solo, Kompol Kristiyono.

Dia mengklaim pihaknya telah melaksanakan penyuluhan tentang bahaya narkoba di sekolahan secara rutin. Pihak sekolah pun dinilai dia telah proaktif membantu mencegah peredaran narkoba di sekolahan, yakni dengan mengadakan penyuluhan, baik untuk mengenalkan jenis narkoba maupun tentang bahaya narkoba.

“Ke depan kami akan menggelar razia gabungan di sekolahan-sekolahan. Selain untuk mengantisipasi, razia dilaksanakan untuk memberi terapi kepada para pelajar agar mereka merasa selalu diawasi,” imbuh Iriansyah.

Disinggung perihal jaringan pengedar ganja di balik dua pelajar yang menjadi kurir, Iriansyah mengatakan petugas masih terus mengembangkan penyidikan. B yang disebut para tersangka adalah orang yang memasok 17 kg ganja, dikatakan dia sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kasatnarkoba Polresta Solo, Kompol Kristiyono, menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Jateng untuk mengungkap kasus ini. Upaya ini dilakukan lantaran B diduga merupakan pemasok ganja asal Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya