SOLOPOS.COM - Kapolresta Solo Kombes Pol Iriansyah (dua dari kiri) menunjukkan tersangka penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba), RPP, 18, (tiga dari kiri) dan MWS, 17, (tiga dari kanan) di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Senin (12/5/2014). Kedua remaja itu diketahui sebagai kurir ganja dengan barang bukti 14,3 kg ganja, satu timbangan, satu handphone Blackberry, sekeping kartu ATM BRI, satu HP, dan satu unit sepeda motor Yamaha berpelat nomor AD 5206 SU. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Keberadaan kampung narkoba Solo dibenarkan Polresta Solo. Polresta menyebut transaksi narkoba, khususnya sabu-sabu (SS), sudah menjadi hal biasa di kampung tersebut.

(Baca Juga: BNN Jateng Sebut Ada Kampung Narkoba di Solo, Kampung Narkoba Solo Dekat Pasar Gede?)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Kasatnarkoba Polresta Solo, Kompol Kristiyono, Selasa (26/8/2014), keberadaan kampung narkoba itu bukan rahasia lagi.

“Bahkan, ada yang seluruh anggota keluarganya terlibat peredaran narkoba. Contohnya, ada seorang lelaki yang kami tangkap karena mengedarkan SS. Meski sudah tertangkap tapi peredaran narkoba miliknya bisa terus berlangsung. Ternyata istrinya masih meneruskan usaha suaminya itu. Begitu pula orang tua atau mertua atau kerabatnya yang lain,” papar Kristiyono mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah.

Ketika ditanya sudah berapa lama kampung tersebut diperbudak narkoba, dia hanya mengatakan sudah lama. Menurut dia, kampung itu menjadi muara bagi kebanyakan pengedar narkoba di Solo.

(Baca Juga: Ngeri…Ini  Aktivitas di Kampung Narkoba Solo)

Setiap tersangka yang ditangkap, ulas dia, mengaku bertransaksi SS di kampung tersebut. Atau, saat ditanya SS miliknya dibeli dari siapa, tersangka kerap mencakot nama warga kampung tersebut.

“Sekarang peredaran narkoba di lokasi itu sudah berkurang banyak. Sudah sering kami menggerebek dan menangkap warga situ. Karena sering digerebek lokasi transaksinya sekarang berpindah di wilayah lain. Pada 2013 lalu memang saya akui kampung itu menjadi kampung narkoba. Tapi narkoba yang beredar tidak banyak. Pengedar hanya menjual pahe [paket hemat]. Kampung itu kami awasi ketat. Setiap memiliki bukti, kami selalu menggerebek dan menangkap pelaku,” tuntas Kristiyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya