SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba. (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Narkoba Sleman banyak beredar di kawasan padat penduduk.

Harianjogja.com, SLEMAN – Ditresnarkoba Polda DIY tetap memetakan DIY terutama Sleman dan Kota Jogja menjadi incaran para Bandar narkoba sebagai pasar edar gelap narkoba. Selain operasi, pengawasan dan penyelidikan akan terus dilakukan kepolisian untuk mempersempit peredaran narkoba tak terkecuali narkoba jenis baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Reserse Narkoba Polda DIY Kombes Andi Fairan menjelaskan, keberadaan mahasiswa tetap perlu diwaspadai dalam edar gelap narkoba. Karena mahasiswa tercatat paling besar sebagai pengguna pemula. Selama operasi narkoba progo 2015 berlangsung, sebanyak 14 mahasiswa
ditangkap dalam waktu 28 hari.

“Mereka rata-rata pengguna awal. Dari awal coba-coba bersama temannya, beli secara patungan. Jadi Jogja ini tetap jadi pasar empuk narkoba,” ungkapnya, Jumat (16/10/2015).

Selain itu, ada indikasi di kalangan anak muda memakai narkoba jenis baru sebagai permulaan memakai narkotika. Seperti halnya penggunaan tembakau kingkong, good shit serta metilon yang berhasil terungkap juga dari pengguna kalangan mahasiswa.

“Kemungkinan masih ada narkoba jenis baru lainnya yang mulai masuk DIY. Mereka menjual dengan sistem online. Karena tidak aturan hukum, sehingga mereka bebas,” kata dia.

Selain mahasiswa para pelaku edar gelap narkoba yang berhasil ditangkap yaitu kalangan swasta mencapai 74 orang tersangka dalam operasi. Kemudian wiraswasta sebanyak 21 orang, disusul dengan guru lima orang, pelajar empat anak dan ibu rumah tanggan tiga orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya