SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes urine (JIBI/Solopos/Antara)

Kasus narkoba membuat tes urine dadakan sering dilakukan, termasuk terhadap PNS Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR — Hasil tes urine sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Karanganyar oleh Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Karanganyar diketahui positif mengandung zat kimia. Tapi BNK masih akan mendalami penyebab positifnya hasil tes, apakah PNS tersebut tengah mengonsumsi obat untuk kesehatan atau obat-obatan terlarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penjelasan itu disampaikan Ketua BNK Karanganyar, Rohadi Widodo, saat ditemui wartawan, Sabtu (2/4/2016). “Beberapa hasil tes masih perlu kami tindak lanjuti karena hasilnya positif ada kandungan obat. Tindak lanjut untuk memastikan penyebab positifnya hasil tes. Apakah yang bersangkutan mengonsumsi Narkoba, atau hanya karena faktor pengobatan medis,” tutur dia.

Rohadi menjelaskan belum semua tes urine ada hasilnya. BNK masih membutuhkan waktu untuk menyelesaikan tes urin kalangan birokrat. Selain itu, masih ada sejumlah PNS yang belum mengikuti tes urin lantaran berada di luar kota saat pengambilan sampel.

“Beberapa PNS yang belum ikut tes urin sudah kami tindak lanjuti, tapi masih ada yang belum. Secara bertahap akan kami selesaikan. Soal hasil tes urine yang dinyatakan positif, nanti ada mekanismenya. Bisa saja ada tes lanjutan kepada mereka,” imbuh dia.

Rohadi melanjutkan hasil tes urine pasangan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, dan Wakil Bupati (Wabup), Rohadi Widodo, dinyatakan negatif. Artinya tidak ada kandungan zat obat di urin dua orang itu. “Kalau untuk Pak Bupati dan saya, hasilnya negatif,” kata dia.

Disinggung opsi tes urin kepada para anggota DPRD, Rohadi menyatakan masih menunggu kesempatan. Dia beralasan belum meminta izin kepada pimpinan DPRD Karanganyar. “Nanti BNK sampaikan dulu izinnya ke pimpinan DPRD, baru setelah itu,” ujar dia.

Sementara itu, sejumlah kalangan mendesak BNK merilis hasil tes urin birokrat ke publik, demi transparansi. Apalagi Ketua BNK Karanganyar saat diwawancara dengan wartawan seusai tes urine, menyatakan akan mempublikasikan hasil pejabat eselon II dan III.

Ketua Forum Karanganyar Rembug (FKR), Hendardi Heru Santoso, menilai tes urin harus dilakukan secara periodik. “Jadi jangan sekali saja. Dalam periode tertentu mesti ada tes berkelanjutan, sebagai media kontrol terhadap perilaku para birokrat,” tutur dia.

Heru, panggilan akrab dia, juga mendorong dilakukannya tes Narkoba kepada kalangan legislator. Tes narkoba, menurut dia, tidak hanya melalui urine. Tes yang dinilai lebih akurat adalah tes rambut. “BNK jangan melempem di hadapan legislator,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya