SOLOPOS.COM - Beberapa orang memindahkan barang dari rumah Taufiq Hudaya di Jaten Karanganyar. Diketahui istri dan anak Taufiq berada di Ngawi, Jatim (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Beberapa orang memindahkan barang dari rumah Taufiq Hudaya di Jaten Karanganyar. Diketahui istri dan anak Taufiq berada di Ngawi, Jatim (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Beberapa orang memindahkan barang dari rumah Taufiq Hudaya di Jaten Karanganyar. Diketahui istri dan anak Taufiq berada di Ngawi, Jatim (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Puluhan warga dari berbagai daerah masih silih berganti mendatangi rumah tersangka peredaran narkoba, Taufiq Hudaya, di Perumahan Loh Agung 4 Blok A-10, Sawahan, Jaten, Karanganyar, pada Jumat (11/10/2013) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sesekali, mereka mencoba melongok kondisi di dalam rumah melalui celah pagar yang tak terlampau tinggi itu.

Pemberitaan di sejumlah media massa tentang penggerebekan sindikat internasional pengedar narkoba jenis sabu-sabu di Karanganyar memang menghebohkan warga Soloraya. Sejumlah orang dari luar wilayah Bumi Intan Pari bahkan rela bertandang ke perumahan itu untuk melihat secara langsung lokasi penangkapan Taufiq dan rekannya, Eko Priyatno, beserta barang bukti 1,8 kg sabu-sabu.

Ekspedisi Mudik 2024

Salah seorang warga Solo, Sigit, 26, mengaku sengaja datang ke perumahan tersebut karena penasaran setelah melihat berita olah kejadian perkara (TKP) penggrebekan sindikat narkoba di sebuah media televisi pada Kamis (10/10/2013).

“Kemarin cuma lihat berita di televisi, terus penasaran, tidak menyangka kalau di Karanganyar ada sindikat narkoba internasional,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di depan rumah tersangka Taufiq.

Sementara itu, hingga Kamis siang, rumah yang sedianya dihuni Taufiq bersama istri dan satu orang anaknya itu masih terlihat tak berpenghuni. Garis polisi yang dipasang sehari sebelumnya, juga telah dilepas. Namun, aparat kepolisian masih sesekali melintas untuk berpatroli.

“Memang kami masih menyiagakan anggota untuk patroli di sekitar lokasi perumahan. Kami juga meminta warga sekitar turut mengawasi, kalau ada yang mencurigakan segera laporkan ke petugas,” terang Kapolsek Jaten, AKP Poniran, saat dijumpai wartawan di Mapolsek Jaten.

Sementara itu, warga yang tinggal di sekitar rumah tersangka tidak mengetahui pekerjaan yang dilakoni Taufiq maupun istrinya. Menurut mereka, keluarga muda itu telah menghuni rumah tersebut sejak dua tahun terakhir.

“Malah mereka yang pertama kali tinggal di sini. Sepertinya, istrinya itu adalah istri muda. Saya juga enggak tahu mereka kerja apa, paling-paling Pak Taufiq itu keluar untuk menembak burung,” ujar salah seorang tetangga Taufiq yang enggan disebut namanya.

Kasat Narkoba Polres Karanganyar AKP Saparyanto, mengungkapkan rumah Taufiq merupakan pemberian dari seorang bandar narkoba bernama Deny yang tengah mendekam di Rutan Medaeng Surabaya. Menurutnya, pemberian rumah kemungkinan berhubungan dengan timbal balik atas jasa pendistrubusian narkoba di wilayah Soloraya.

“Berdasarkan hasil interogasi yang kami lakukan terhadap tersangka [Taufiq], dia mengakui bahwa rumah itu merupakan pemberian Deny,” kata Saparyanto.

Lebih lanjut, polisi mensinyalir perdagangan narkoba jenis sabu-sabu kemungkinan dikendalikan oleh Deny dari dalam penjara. Taufiq menyatakan bahwa wilayah Karnaganyar hanya digunakan untuk transit barang haram itu sebelum dipasok ke Jawa Timur melalui jalur kereta.

“Makanya dia sering ke Stasiun Balapan pagi-pagi untuk mengambil barang. Lalu dikirimkan ke Jawa Timur,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya