SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Narkoba Jogja perlu diberantas dengan menggandeng banyak pihak.

Harianjogja.com, JOGJA — Semua instansi pemerintahan harus menjadi wistle blower Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Karena penceganan dan pemberantasan narkoba bukan hanya tanggung jawab Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

“Banyak yang menganggap bahwa P4GN hanya urusan BNNP, padahal bukan, tapi jadi tugas bersama,” kata Kepala Bagian Persidangan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Anyoko Priyantno dalam acara Asistensi Dalam Rangka penguatan Pembangunan Berwawasan Antinarkoba Kepada Intansi Pemerintahan di Balai Cepoko, Komplek Kepatihan, Kamis (8/9/2016).

Anyoko mengatakan tugas bersama P4GN sudah ada dalam Peraturan Daerah DIY Nomor 13 Tahun 2010. Namun perda itu kurang bergema. Dalam perda itu, kata dia, sosialisasi penyalahguna narkoba kepada pegawai instansi harus dilakukan minimal enam bulan sekali.

Menurutnya, upaya pencegahan narkoba lebih difokus internal dulu, bisa dengan melalui tes urine secara berkala atau acak. Demikian juga penegakan hukum di internal harus ditegakkan. “Kalau itu dilakukan secara masif saya kira bagus,” kata Anyoko.

Dalam acara itu hadir perwakilan sejumlah instansi pemerintah tingkat DIY. Masing-masing memaparkan sejumlah program P4GN dan program yang sudah dilakukan. Namun hampir sebagian besar terkendala anggaran.

Anyoko berharap anggaran gerakan P4GN kedepan tidak hanya semua instansi menganggarkan, melainkan cukup oleh satu instansi namun untuk bersama. “Besok harus integrasikan P4GN di satu titik dikeroyok bareng,” katanya. Menurut dia, komitmen pemerintah dan masyarakat cukup tinggi dalam mendukung P4GN.

Kepala Bidang Pencegahan BNNP DIY, Bambang Wuryanto mengatakan pertemuan antar intansi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana gerakan P4GN yang sudah dilakukan semua instansi dan apa aksi yang akan dilakukan. Dengan demikian, pihaknya bisa mengetahui kekurangan dalam mensosialisasikan P4GN.

“Kita ingin menurunkan angka prevalensi narkoba yang setiap tahun terus meningkat,” kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya