SOLOPOS.COM - ilustrasi narkoba jenis sabu-sabu. (JIBI/Solopos/Antara/Harviyan Perdana Putra)

Narkoba Jogja masih banyak beredar di kalangan mahasiswa.

Harianjogja.com, JOGJA – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY Sutarmono menegaskan penggunaan narkoba di Jogja mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Kendati begitu, dia menyatakan, Jogja tetap menjadi pangsa pasar istimewa bagi para bandar narkoba. Ribuan mahasiswa di Kota Pendidikan ini menurut dia merupakan sasaran empuk bagi para bandar narkoba.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sutarmono  mengingatkan, posisi Jogja sebagai kota destinasi pendidikan menjadikan potensi bisnis mengiurkan para bandar lewat barang haram itu.

“Jogja ini ikon Indonesia mahasiswa-mahasiswa dari beragam daerah ada di sini. Kalau kita bisa mengarahkan ke hal baik, ini modal bagi pembangunan. Tapi kalau kita tidak mengarahkan, ya justru hanya dimanfaatkan para bandar narkoba,” paparnya saat memberi sambutan dalam seminar Sosialisasi Pencegahan Penggunaan NAPZA yang diselenggarakan Pusat Studi NAPZA Universitas Islam Indonesia (UII) di Hotel Grand Tjokro, Sabtu (26/11/2016).

Sutarmono pun lantas berharap adanya proaktif dari semua perguruan tinggi untuk ikut berperan langsung dalam membentengi para mahasiswanya dari penyalahgunaan narkoba.

Tanpa bantuan dari perguruan tinggi, dia menyebut BNNP sangat kesulitan dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba ini.

“Apalagi sebentar lagi ada bandara baru. Tentu kewaspadaan harus semakin ditingkatkan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya