SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Narkoba jenis baru beredar di DIY.

Harianjogja.com, SLEMAN – Ditresnarkoba Polda DIY dan Satresnarkoba Polres Bantul menggerebek sekelompok pemuda tengah berpesta tembakau kingkong yang diyakini mengandung zat seperti narkoba pada sebuah rumah di RT04 Selopamioro, Imogiri, Bantul, belum lama ini. Tetapi empat pengguna dan satu pengedar lolos dari jeratan hukum.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang pengedar tembakau kingkong tercatat sebagai mahasiswa semester tiga salah satu perguruan tinggi di Jogja berinisial WB, 20, asal Kota Jogja. Kemudian empat pemuda pemakai antara lain BD, 23, AR, 22, KV, 21 dan AT, 22, warga Imogiri, Bantul. Mereka hanya diberikan penindakan wajib lapor pada kepolisian.

Direktur Reserse Narkoba Polda DIY Kombes Andi Fairan menegaskan, pihaknya belum mendapat kepastian zat yang terkandung dalam tembakau kingkong. Tetapi hasil penyelidikan diyakini sebagai narkoba jenis baru. Karena menimbulkan efek seperti ganja, mulai dari depresan hingga berhalusinasi. “Hasil laboratorium dan urine negatif narkotika. Tak bisa dijerat karena zat ini tidak masuk dalam daftar lampiran perundangan baik narkotika maupun psikotropika meski dampaknya sama dengan ganja,” terangnya dalam konferensi pers di Mapolda DIY, Kamis (15/10/2015).

Menurut dia, tembakau kingkong menjadi pilihan bagi para pengguna narkoba. Sebagai latihan bagi pengguna narkoba pemula untuk kemudian beralih ke sabu dan ganja. Keberadaannya dinilai membahayakan di kalangan remaja yang rawan disalahgunakan. Apalagi tidak ada aturan hukum yang bisa menjerat.

Kasus tembakau kingkong itu ditemukan dalam Operasi Narkoba Progo 2015. Berawal saat adanya pesta narkoba yang dilakukan sekelompok pemuda di RT04 Selopamioro, Imogiri, Bantul. Mereka adalah BD, AR, KV dan AT yang tengah asyik berpesta tembakau kingkong kemudian digrebek petugas. “Pada awalnya kami mengira ganja tapi ternyata bukan,” ujarnya.

Setelah diperiksa BD mengaku mendapatkan melalui beli dengan sistem cash on delivery (COD) dari WB. Keduanya bertemu di depan kampus UNY untuk melakukan transaksi dengan kesepakatan Rp200.000 untuk 10 linting. WB pun menggunakan bersama ketiga temannya di Imogiri.

Kasat Resnarkoba Polres Bantul AKP Rudi Prabowo menambahkan, WB menjual tembakau kingkong itu secara terang-terangan. Bahkan mengiklankan di status blackberry messenger miliknya dengan kalimat, menjual tembakau super layanan dari pukul 08.00 WIB – 16.00 WIB. Setelah mengamankan empat pengguna, pihaknya lalu memancing WB dengan berpura-pura melakukan transaksi kemudian ditangkap.

“Dia [WB] aktif sekali, setelah menjual malamnya, besok pagi dia tanya kepada BD [melalui pesan singkat], bagaimana rasanya dan lain-lain. Dari sana kami berusaha memancingnya,” urai dia.

Adapun tembakau kingkong itu didapatkan WB dengan membeli secara online dari salah satu penjual di Jakarta. Penjual itu mempromosikan tembakau kingkong melalui akun instagram. WB membeli dengan sistem transfer, kemudian dikirim barang melalui paket. Saat diterima WB, barang masih berbentuk daun. Kemudian dikemas dalam lintingan oleh WB dan dijual di kalangan anak muda dengan harga lebih mahal untuk mendapat keuntungan. Selain mempromosikan melalui blackberry messenger, WB juga menjadikan akun instagram untuk berjualan tembakau kingkong.

Sebelumnya, pada awal 2015 seorang pengamen asal Gedongtengen, Kota Jogja diamankan karena membawa narkoba jenis baru bernama metilon. Disusul Agustus 2015 lima orang mahasiswa dan pelajar pesta good shit yang kerap disebut dengan narkoba herbal di Bantul. Hasil laboratorium kriminalistik Labfor Mabes Polri, good shit mengandung zat baicaline, dampaknya sama seperti ganja. Polisi membebaskan mereka karena belum ada aturan yang menjadi dasar penindakan. Dengan demikian sudah ada tiga jenis nama narkoba baru yang terdeteksi beredar di DIY pada 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya