Narkoba Jateng membuat Solo dikategorikan darurat oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jateng.
Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Tengah (Jateng) mengategorikan Kota Solo sebagai daerah darurat peredaran narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba). Oleh karenanya, BNN Jateng pun berencana membentuk Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) di Kota Bengawan—julukan Kota Solo—dalam waktu dekat ini.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Rencana pembentukan BNN Kota Solo ini disampaikan Kepala Bidang Pemberantasan Narkoba BNN Jateng, Suprinarto, kepada wartawan di Resto Kampung Laut, Kota Semarang, Selasa (20/9/2016). “Saat ini kami sudah menjalin koordinasi dengan pejabat-pejabat pemerintahan di Kota Solo. Mungkin, tahun depan [2017] BNNK di Solo sudah terbentuk,” ujar Suprinarto.
Suprinarto menjelaskan alasan pembentukan BNNK di Solo tak terlepas dari tingginya angka peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kota itu. Ia mencontohkan selama 2016 ini telah menangkap 23 tersangka penyalahgunaan di Jateng, di mana hampir setengahnya berasal dari Solo. “Rata-rata yang tertangkap merupakan pengedar maupun pengguna narkoba jenis sabu-sabu dan inex,” imbuh Suprinarto.
Selain banyak pengedar maupun pengguna yang tertangkap, Suprinarto juga menilai Solo saat ini menjadi pintu masuk peredaran narkoba dari kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya. Oleh karenanya, ia menilai memang sudah seharusnya di Solo dibentuk BNNK.
“Selain Solo, nanti BNNK baru juga akan kami bentuk di Brebes. Kalau Solo dan Brebes jadi, praktis kita akan memiliki sembilan BNNK di kabupaten dan kota di Jateng,” imbuh Suprinarto.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
