SOLOPOS.COM - Aparat menunjukkan satu paket sabu-sabu yang diselundupkan oleh seorang pelajar ke dalam Rutan Boyolali Rabu (24/8/2016) sore. Sabu-sabu itu diselipkan ke dalam paket makanan yakni di dalam kepala ikan. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Narkoba Boyolali, 2 pelajar SMA kedapatan menyelundupkan SS ke rutan.

Solopos.com, BOYOLALI–Dua pelajar berinisial KAS, 17, warga Ampel, Boyolali, kedapatan mencoba menyelundupkan sabu-sabu seberat 1 gram ke dalam Rutan Boyolali, Rabu (24/8/2016). Dia datang ke Rutan Boyolali Rabu sore sekitar pukul 16.15 WIB bersama seorang rekannya berinisial Bob, 17, warga Tlatar, Kebonbimo, Boyolali Kota, yang juga berstatus pelajar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka mencoba menyelundupkan sabu-sabu (SS) untuk seorang tahanan kasus narkoba bernama Yusuf Eko, warga Poncol, Mukiran, Kaliwungu, Semarang, dengan cara memasukkan satu paket SS tersebut ke dalam paket makanan yang berisi nasi, sayur lodeh, dan ikan masak. Satu paket SSitu diselipkan di dalam kepala ikan.

Ekspedisi Mudik 2024

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Rutan Boyolali tadi malam, KAS dan Bob datang ke rutan pada saat jam kunjungan sudah selesai. Kemudian, akhirnya mereka mencoba menitipkan paket makanan itu kepada dua orang petugas Rutan Boyolali yakni Suroso dan Bambang. Saat itu, mereka sudah menaruh curiga terhadap dua pengunjung yang sebelumnya menunjukkan gerak gerik yang tidak biasanya.

Suroso dan Bambang kemudian menerima paket makanan itu dan sesuai prosedur mereka pun menggeledah isi makanan. Mereka mendapati satu paket plastik klip di dalam kepala ikan dan curiga yang ada dalam plastik itu adalah sabu-sabu. Bambang dan Suroso kemudian melaporkan temuan itu kepada Kasat Pengamanan Rutan Boyolali, Fathur RJ.

“Kedua pengunjung itu akhirnya kami isolasi dulu, kami amankan kemudian kami berkoordinasi dengan Polres Boyolali untuk menindaklanjuti dugaan kami bahwa kedua pengunjung ini telah mencoba menyelundupkan sabu-sabu ke dalam rutan,” kata Kepala Rutan Boyolali, Muhamad Ulin Nuha, saat berbincang dengan Solopos.com, tadi malam.

Hingga tadi malam, KAS dan Bob yang mengaku masih bersekolah di SMA negeri di Boyolali masih diperiksa secara intensif oleh penyidik Satuan Narkoba Polres Boyolali. “Kedua pelaku akan kami bawa ke Polres Boyolali untuk diperiksa lebih lanjut,” kata Kanit 2 Satnarkoba Polres Boyolali, Ipda Mujiono.

Kepada penyidik, KAS mengaku barang yang dia bawa ke rutan adalah pesanan Yusuf. Sebelumnya dia telah komunikasi langsung dengan Yusuf dan Yusuf telah memaksa dirinya agar segera mengirim SS ke rutan. Dia tidak berpikir dampak dari perbuatannya tersebut. Bahkan saat dia mengirim SS itu ke rutan, dia belum tahu berapa bayaran yang dia terima.

“Uangnya langsung ditransfer ke rekening saya, katanya lewat m-banking, saya tidak tahu berapa,” kata KAS, yang mengaku mendapatkan barang haram itu dari Kartasura. Dia tidak mendapat imbalan apa-apa dari Yusuf selain uang transpor antar ke rutan senilai Rp20.000.

Dia juga mengaku sudah tiga kali kirim barang buat Yusuf. “Selain di Kartasura, juga pernah ambil di Gading dan Pajang Solo. Saya tidak kenal penjualnya, saya hanya jalankan sesuai petunjuk Yusuf.”

Ulin Nuha mengapresiasi kinerja dua anggotanya yang telah menggagalkan upaya penyelundupan sabu ke dalam rutan. Menurut dia, KAS dan temannya baru sekali ini berkunjung ke Rutan Boyolali.
“Baru kali ini. Dia mengaku temannya Yusuf.” Dia juga menyerahkan pemeriksaan terhadap Yusuf kepada penyidik kepolisian. “Dia [Yusuf] itu pengguna, dia mendekam di tahanan juga karena kasus narkoba.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya