SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, SLEMANPuluhan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika II B Pakem, para narapidana berteriak dan menggedor pintu jeruji besi saat petugas datang. Mereka menolak adanya razia tersebut.

Tiga pintu kamar di lantai dua rusak. Para napi yang diduga komplotan geng narkoba ingin keluar kamar dan bermaksud melawan. Resistensi itu membuat para petugas gabungan tidak melanjutkan razia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Badan Anti-Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY, Budiharso menduga ada permainan antara pihak petugas lapas. Karena alat komunikasi ponsel yang seharusnya tidak diperbolehkan masuk bisa ditemukan ada di dalam kamar.

“Saat ini telah kondusif, Alhamdulillah. Pertanyaannya, mengapa ponsel bisa masuk? Ponsel tidak bisa jalan sendiri atau terbang lho. Temukan jawabnya di lapas,” katanya kepada Harianjogja.com.

Budi menambahkan, ditemukannya lima unit ponsel di ruang napi kuat dugaan isu yang berkembang adanya jaringan narkoba yang dikendalikan dari Lapas Narkotika Pakem.

Hingga Senin malam situasi pasca-keributan sudah kondusif. Sejumlah personel kepolisian disiagakan di sekitar lapas selama sepekan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya