SOLOPOS.COM - Ibnu Khaldun, 40, narapidana kasus terorisme di LP Kelas I Madiun berfoto dengan beberapa karyanya, Kamis (30/3/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Seorang napi kasus terorisme menghasilkan puluhan karya kaligrafi di penjara.

Madiunpos.com, MADIUN — Seorang narapidana kasus terorisme di Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas I Madiun, Ibnu Khaldun, 40, berkreasi dan menekuni keterampilan seni kaligrafi kuningan. Kegiatan kreatif Ibnu Khaldun ini dilakoni setahun lalu saat mendekam di LP tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di ruang berukuran sekitar 3 meter x 2 meter di bagian belakang ruang staf Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), warga Desa Kademangaran, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, ini berkreasi dengan membuat kaligrafi.

Terlihat sejumlah kertas berpola dengan tulisan berbahasa Arab tertempel di dinding ruangan tersebut. Beberapa karya Ibnu juga terpampang di ruangan tersebut yaitu berupa pelat kuningan yang berukir kaligrafi disertai gambar pemandangan alam serta masjid.

Pengelola LP sengaja memberikan ruang dan fasilitas tersebut kepada Ibnu supaya Ibnu bisa terus berkarya dan melatih warga binaan lainnya. Napi terorisme jaringan Poso ini menceritakan kegiatan membuat kaligrafi di lempeng kuningan itu telah dimulai setahun lalu.

Dia mengaku mempelajari keterampilan tersebut saat masih sekolah. “Saya sempat mempelajari ilmu kaligrafi ini di sekolah. Walaupun cuma sebentar, tapi alhamdulillah,” kata Ibnu yang pernah belajar di Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, ini.

Selama setahun, Ibnu menghasilkan 40 karya kaligrafi kuningan. Selain berkarya, ia juga mengajari sejumlah napi dan pegawai LP membuat kaligrafi kuningan tersebut.

Dia mengaku senang ilmunya bisa bermanfaat bagi orang lain. “Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain,” ujar Ibnu.

Ibnu yang divonis hukuman penjara delapan tahun ini berharap keterampilan membuat seni kaligrafi ini bisa menjadi bekal untuk mencari penghasilan setelah keluar dari LP. Selain itu, keterampilan ini juga bisa menjadi batu loncatan sebelum mendapatkan pekerjaan.

Ditanya alasannya menghabiskan waktu untuk berkarya dan mengajari para napi lain, Ibnu menjawab untuk membuang rasa jenuh selama di penjara. Menurut dia, aktivitas tersebut dapat menghilangkan rasa jenuh.

“Kalau tidak ada kegiatan tentu menimbulkan kejenuhan dan itu bisa merembet ke hal-hal negatif,” kata dia.

Selama ini karya kaligrafi tersebut sudah dipasarkan ke sejumlah daerah. Bahkan, karya pertama Ibnu dibeli seorang warga Australia.

Ibnu mengatakan biasanya satu karya kaligrafi yang dibingkai kaca dihargai Rp1,5 juta hingga Rp1,7 juta. Harga tersebut tergantung tingkat kerumitan kaligrafi. “Butuh waktu sekitar dua pekan hingga sebulan untuk membuat satu kaligrafi standar berukuran 120 cm x 36 cm,” jelas Ibnu.

Saat ini setiap sebulan ada satu atau dua karyanya yang terjual. Uang hasil penjualan karya tersebut sebagian untuk membeli bahan baku dan sebagian diberikan kepada LP.

Menurut dia, selama ini LP Kelas I Madiun selalu memberikan dukungan terhadap kegiatan pengembangan keterampilan napi. “Kendalanya yaitu persoalan pemasaran, selama ini masih dari mulut ke mulut,” jelas dia.

Selain berkarya, Ibnu juga mengajari dua napi lainnya untuk menekuni karya kaligrafi ini, yaitu Sugeng Wahyudi, 24, dan Muhammad Dimyati, 20. Mereka pun mengaku senang bisa berlatih dan memanfaatkan waktu selama di LP untuk kegiatan tersebut.

Sugeng menuturkan kegiatan berlatih kaligrafi ini sangat bermanfaat. Dia mengaku sudah belajar kaligrafi ini sejak enam bulan lalu. Ia berharap keterampilannya bisa menjadi bekal setelah keluar dari penjara.

“Harapannya bisa membuat usaha kaligrafi sendiri setelah keluar dari penjara,” kata napi asal Madiun ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya