SOLOPOS.COM - Keluarga membersihkan rumah yang menjadi lokasi pembunuhan sadis satu keluarga Suranto di Desa Duwet, Kecamatan Baki, Sukoharjo, pada Rabu (26/8/2020). (Solopos.com-Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pihak keluarga belum memutuskan nasib rumah Suranto yang menjadi lokasi pembunuhan sadis. Dia dan tiga anggota keluarganya dibunuh di rumahnya di Desa Duwet, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sejauh ini pihak keluarga masih terfokus menggelar doa bersama di rumah tersebut. Doa bersama digelar selama tujuh hari sejak polisi membuka police line (garis pengaman) di rumah Suranto pada Rabu (26/8/2020) lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Diketahui rumah bergaya minimalis di Dukuh Slemben RT 001 RW 005 Desa Duwet, Kecamatan Baki menjadi saksi bisu pembunuhan sadis satu keluarga Suranto.

Pengusaha rental mobil itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan bersimbah darah beserta istrinya, Sri Handayani, 36 dan kedua putra masing-masing Rafael, 10, dan Dinar, 5 pada Jumat (21/8/2020) malam.

Digeser dari Cawabup Klaten, Aris Prabowo Tak Mau Komunikasi dengan Yoga Hardaya 

Satu keluarga ini dibunuh rekan dekat Suranto, Henry Taryatmo, 41 pada Rabu (19/8/2020) dinihari.

"Kami belum tahu rumahnya akan digunakan untuk apa," kata kakak Suranto, Marno, 52 saat ditemui Solopos.com di Mapolsek Baki pada Senin (31/8/2020).

Tahlilan Terakhir

Marno bersama dua saudaranya mewakili pihak keluarga Suranto datang ke Mapolsek Baki. Kedatangan Marno untuk menyampaikan ungkapan rasa terima kasih dan apresiasi dari pihak keluarga kepada kinerja aparat kepolisian dalam mengungkapkan kasus pembunuhan tersebut.

Selain keluarga Suranto, perwakilan keluarga dari pihak Sri Handayani bersama penasehat hukumnya juga ikut datang ke Polsek Baki.

Pijatan Maut Yulianto Si Jagal Kartasura Sukoharjo

Marno mengatakan saat ini pihak keluarga baik dari Suranto maupun Sri Handayani belum membicarakan tentang rumah tersebut. Saat ini pihak keluarga masih terfokus dalam kegiatan doa bersama di rumah Suranto. Doa bersama digelar selama tujuh hari dan terakhir pada Senin malam.

"Nanti malam terakhir doa bersama. Setelah ini pihak keluarga belum tahu rumahnya akan digunakan untuk apa," katanya.

Dia mengatakan pihak keluarga sebelumnya telah kerja bakti membersihkan rumah Suranto. Kerja bakti dilakukan pihak keluarga dibantu dengan warga setempat.

Seribuan Orang Dari 78 Elemen Masyarakat Solo Ramaikan Aksi Di Bundaran Gladak, Ini Seruannya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya