SOLOPOS.COM - Tugu Soeharto yang terletak di Kelurahan Bendan Duwur, Kota Semarang. (Dok. Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG — Nama Presiden kedua Republik Indonesia (RI) mendadak ramai diperbincangkan. Hal ini menyusul pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo yang menyebut patung Sukarno ada di mana-mana, sedangkan patung Soeharto menghilang.

Gatot juga menyebut nama Soekarno sebagai jalan di berbagai daerah. Sedangkan, nama Soeharto jarang digunakan atau diabadikan untuk sebuah jalan.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Namun di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) sebenarnya ada satu bangunan yang didedikasian untuk Soeharto. Bangunan monumen berbentuk tugu itu dinamakan Tugu Soeharto.

Baca jugaGatot Nurmantyo: Patung Sukarno di Mana-Mana, Patung Soeharto Hilang

Tugu Soeharto terletak di wilayah Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang. Bangunan itu didirikan di bawah jembatan yang di bawahnya merupakan tempuran, atau pertemuan dua sungai, yakni Kali Garang dan Kali Kreo.

Salah seorang warga sekitar, Haryanto, mengatakan tugu tersebut dibangun untuk mengenang perjuangan Presiden kedua RI, Soeharto. Konon, tempat itu menjadi lokasi persembunyian Soeharto saat menghindari kejaran tentara Belanda pada masa perjuangan Kemerdekaan.

“Konon Pak Harto dulu pernah bersembunyi di sini. Tepatnya di tempuran itu. Ia bersembunyi dari kejaran tentara Belanda dengan cara berendam. Makanya, di lokasi tempat Pak Harto berendam di bangun tugu atau monumen untuk mengenang jasanya,” jelas Haryanto kepada Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Pada hari biasa, Tugu Soeharto memang tampak sepi. Namun setiap malam 1 Sura, Tugu Soeharto di Semarang ini ramai dikunjungi warga. Bahkan, warga yang datang bukan hanya dari Kota Semarang tapi juga dari berbagai daerah seperti Grobogan, Demak, Kendal, dan Batang.

Mereka datang untuk ngalap berkah atau mencari berkah dengan menggelar ritual. Caranya, mereka akan berendam di lokasi yang sama dengan Soeharto saat bersembunyi dari kejaran tentara, yakni di tempuran itu.

Baca juga: Begini Suasana Malam 1 Sura di Tugu Suharto

Solopos.com pernah berkunjung ke Tugu Soeharto di Semarang saat peringatan malam 1 Sura pada 2017 silam. Di lokasi itu, warga yang hendak melakukan ritual sudah datang sejak pukul 19.00 WIB.

Setelah menunggu hingga tengah malam, atau sekitar pukul 00.00 WIB, pengunjung langsung terjung ke sungai untuk menggelar ritual dengan cara berendam atau kungkum.

Seorang pelaku ritual, Pardoyo, asal Blora mengaku baru kali itu datang ke Tugu Soeharto di Semarang pada peringatan malam 1 Sura. Kedatangannya tak lain adalah untuk mencari berkah dengan cara menggelar lelaku kungkum di tempuran Kali Garang dan Kali Kreo.

“Baru kali ini ke sini. Tahunya juga dari teman-teman kalau tempat ini cocok buat ngalap berkah saat malam 1 Sura,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya