SOLOPOS.COM - ilustrasi (kaskus.co.id)

ilustrasi (kaskus.co.id)

JOGJA — Pemprov DIY mengusulkan penataan jalan DIY masuk dalam anggaran keistimewaan. Saat ini nama sejumlah jalan di DIY dinilai cenderung menunjukkan feodalisme tanpa memperhatikan nasionalisme ataupun mewakili Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Tavip Agus Rayanto menjelaskan, sesuai permintaan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, nama jalan harus mewakili nasional misalnya Jalan Siliwangi, Jalan Pajajaran dan lainnya. Fakta yang di lapangan, kata dia, saat ini nama jalan masih menonjolkan konotasi Jawa seperti Jalan Magelang dan Jalan Solo.

“Pemikiran penataan jalan ingin mewakili nasional, bukan feodalisme Jogja. Tidak hanya jalan protokol yang di dalam kota saja, tapi Ringroad juga akan diberi nama jalan tertentu. Jangan sampai ada konotasi itu Jawa-nya saja karena Jogja ini untuk Indonesia,” ujarnya di sela-sela diskusi rutin Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di kantor DPRD DIY, Sabtu (22/9).

Bappeda telah membuat draf usulan nama jalan agar dimasukkan dalam anggaran keistimewaan. Semua papan nama jalan terdiri tulisan latin dan di bawahnya dicantumkan tulisan berbahasa Jawa. Jika usulan ini disetujui, maka penataan jalan direalisasikan mulai 2013.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya