SOLOPOS.COM - Pesawat Sriwijaya Air terlihat di Bandara Adi Soemarmo Solo, beberapa waktu lalu. (Bisnis Indonesia - Dwi Prasetya)

Solopos.com, JAKARTA — Maskapai Nam Air, anak usaha PT Sriwijaya Air, kembali mendeklarasikan akan terbang perdana pada awal November mendatang setelah sebelumnya optimistis terbang perdana pada awal bulan ini tapi tertunda.

Manajemen perseroan optimistis izin sertifikat operasi pesawat udara atau air operator certificate (AOC) bakal diberikan oleh Kementerian Perhubungan pada awal November mendatang sehingga rencana penerbangan perdana segera terealisasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan pihaknya berharap pada awal bulan depan, anak usaha perseroan itu sudah mengantongi AOC sehingga bisa memulai operasi.

Insya Allah awal bulan depan yah, demikian juga rencana penerbangan perdana awal bulan depan juga,” kata Agus di Jakarta, Rabu (23/10).

Dia mengatakan persiapan yang dilakukan sejauh ini sudah baik dan belum ada perubahan signifikan dari rencana semula termasuk dengan sejumlah rute yang telah dicanangkan.

Kehadiran NAM Air ini akan bersinergi dengan Sriwijaya Air pada kelas medium dan akan menjadi penghubung atau feeder bagi Sriwijaya Air. Anak usaha itu juga akan menempatkan basis maskapai baru itu di wilayah kabupaten dan kotamadya.

NAM rencananya menggunakan lima unit pesawat Boeing 737-500 dengan kapasitas 120 kursi. Konfigurasi penumpang ini dua kelas yakni eksekutif delapan kursi dan ekonomi 112 kursi.

Agus mengatakan rute-rute pendek yang akan disasar maskapai baru ini di antaranya Jakarta-Sorong, Jakarta-Kupang, Jakarta Pangkalpinang, Jakarta-Pontianak, Surabaya-Luwuk, Surabaya-Pangkalanbun, Surabaya-Biak, Surabaya-Denpasar, Denpasar, Waingapu, Denpasar-Maumere, dan Denpasar-Kupang.

Sebelumnya manajemen optimistis AOC akan dikantongi sebelum 1 Oktober 2013 yang ditargetkan akan menjadi tanggal penerbangan perdana maskapai itu. Hanya saja, meski sudah mengantongi surat izin usaha angkutan udara, AOC belum juga dikantongi.

Dalam SKEP No.36/2003 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Analisa dan Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan Angkutan Udara Niaga, AOC merupakan tanda bukti terpenuhinya persyaratan pengoperasian pesawat udara.

Persyaratan mendapatkan AOC di antaranya lulus dalam sertifikasi teknis dan operasional.  Selain itu setiap 2 tahun sekali, pemerintah menggelar audit mutu guna memastikan sumber daya dari pemegang AOC minimal masih sama dan masih memenuhi persyaratan.

Manajemen NAM juga sudah memesan 100 unit pesawat R80 dari PT Regio Aviasi Industri yang akan diterima pada 2018 untuk mendukung operasi maskapai kelas medium yang akan menjadi feeder bagi Sriwijaya Air.

Direktur Operasional NAM Air Daniel Adhitya mengatakan pihaknya akan berdayakan enam copilot dari NAM Flying school dan lima pilot profesional menyusul penerbangan pertama yang direncanakan itu.

Perseroan mematok akan mengambil jam penerbangan minimum 3.000 jam hingga 5.000 jam untuk level kapten, sedangkan copilot berasal dari NAM Flying School. Adapun setelah pengiriman pesawat R80, NAM Air akan memberikan pelatihan khusus menerbangkan pesawat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya