SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, SOLO &ndash;</strong> Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, 64, merasa kesal dengan perlakuan pemerintah kepadanya. Najib Razak merasa diperlakukan layaknya pencuri oleh pemerintah. Dia menuding hal itu sebagai bagian dari permainan politik Perdana Menteri <a href="http://news.solopos.com/read/20180510/497/915444/pemilu-malaysia-menang-mahathir-jadi-pm-tertua-di-dunia">Mahathir Mohamad</a> yang belum lama dilantik.</p><p lang="zxx">"Situasi ini membuatku tidak nyaman. Aku merasa ada sebuah kampanye yang menyerang pribadi seseorang dengan menyebar fitnah dan kebencian," kata Najib Razak seperti dilansir <em>Channel News Asia, </em>Senin (21/5/2018).</p><p lang="zxx">Kekalahan dalam pemilihan umum (pemilu) <a href="http://news.solopos.com/read/20180511/497/915654/mahathir-resmi-jadi-pm-malaysia-begini-kata-najib-razak">Malaysia</a> 2018 membuat kehidupan Najib Razak berbalik 180 derajat. Dia dan istrinya, Rosmah Mansor, dilarang meninggalkan Malaysia. Berbagai aset kekayaannya disita terkait keterlibatannya dalam kasus pencucian uang 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).</p><p lang="zxx">Merasa kehidupannya terancam, Najib Razak meminta perlindungan pihak kepolisian. Dia mengajukan laporan pada Jumat (18/5/2018), karena beralasan nyawanya dan keluarga berada dalam bahaya. Lewat laporan itu, dia membela diri soal tumpukan uang di rumahnya yang diklaim sebagai dana sumbangan kampanye untuk koalisi Barisan Nasional (BN) dalam pemilu.</p><p lang="zxx">Lembaga Anti-korupsi Malaysia (MACC) berencana memeriksa <a href="http://news.solopos.com/read/20180515/496/916478/kpk-malaysia-temukan-bukti-najib-razak-terima-duit-suap">Najib Razak</a> besok, Selasa (22/5/2018). Instansi tersebut bakal meminta pernyataan dari Najib Razak terkait penyidikan kasus korupsi 1MDB. Panggilan ini dilakukan setelah MACC menemukan bukti transfer sebesar US$10,6 juta dari SRC International, mantan anak perusahaan 1MDB, ke rekening pribadi Najib Razak.</p><p lang="zxx">Kasus korupsi inilah yang membuat kehidupan Najib Razak kian rumit. Kemarin, Minggu (20/5/2018), dia mengadakan jumpa pers seusai mengundurkan diri sebagai Ketua Koalisi Barisan Nasional (BN). Dalam jumpa pers tersebut dia menjelaskan kekalahan koalisi BN bukanlah kesalahannya.</p><p lang="zxx">&nbsp;</p>

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya