SOLOPOS.COM - Ketua KPU Sragen, Minarso (tengah) memberi keterangan kepada pers bersama struktural DPD Partai Nasdem Sragen di Kantor KPU Sragen, Kamis (11/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Partai Nasdem Sragen menaikan target perolehan kursi dari awalnya enam kursi menjadi delapan kursi di DPRD pada Pemilu 2024. Ini dilakukan setelah politikus senior Bambang Widjo Purwanto bergabung ke Nasdem setelah hengkang dari Partai Golkar.

Nasdem menyiapkan 10 pendekar per desa untuk membantu meraih kursi tersebut, terutama di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) Sragen 5 (Mondokan, Gesi, Sukodono, Tangen, dan Jenar) dan Sragen 6 (Gondang, Sambirejo dan Sambungmacan).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Penjelasan itu disampaikan Sekretaris DPD Partai Nasdem Sragen, Rohmad Musthofa, Kamis (11/5/2023). Masuknya Bambang Widjo Purwanto alias Bambang Pur diyakini bisa mendongkrak elektabilitas Partai Nasdem. Sehingga mereka optimistis bisa menambah target dua kursi dari sebelumnya enam kursi. Tambahan dua kursi itu diproyeksikan dari Dapil 5 dan 6.

“Untuk meraih kursi itu, kami menyiapkan 10 pendekar setiap desa di dua dapil tersebut. Kalau bisa, dilakukan di semua dapil. Masuknya Pak Bambang Pur diharapkan semakin memperbesar elektabilitas Partai Nasdem. Beliau juga menggerakan enam dapil untuk memaksimalkan perolehan suara di Pemilu 2024 sehingga kursi Nasdem bisa menjadi delapan kursi,” katanya.

Rohmad juga maju di Dapil Sragen 5 dan mengusung semboyan Nyambut Gawe Bareng Pak Bambang Pur. Rohmad menjelaskan pendekar yang dimaksud memang benar-benar pendekar dari perguruan silat yang menggarap di dunia digital karena masih anak-anak milenial.

“Saya ini awalnya perawat, beralih profesi jadi pengusaha dan kebetulan saya termasuk milenal karena umurnya baru 35 tahun,” katanya.

Ketua DPD Partai Nasdem Sragen, Tono, menyampaikan ada 50 bacaleg yang didaftarkan ke KPU dan diterima KPU. Selama memasukan pendaftaran ke aplikasi Silon memang membutuhkan waktu sampai sepekan. Dia mengatakan yang namanya sistem kadang eror.

“Kuota perempuan 30% terpenuhi, milenial 15%. Paling muda umur 23 tahun, awalnya ada yang lebih muda lagi tetapi tidak memenuhi syarat. Yang tua ada 65 tahun, salah satunya Pak Bambang Pur,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya