SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KARANGANYAR — Salah seorang pengikut atau jemaah dari aliran yang disebarkan oleh S, yakni EBS, membantah tudingan yang menyebutkan kelompoknya menganut ajaran sesat.

Saat ditemui Solopos.com, Kamis (31/1/2013), EBS menyatakan ajaran yang dia anut mengakui Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir sepanjang zaman. Dia menekankan bahwa S bukan lah nabi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Laki-laki berperawakan tinggi itu juga membantah desas-desus yang menyebutkan bila ritual keagamaan kelompoknya menyimpang dari ajaran Muhammad SAW.

“Saya membantah keras tudingan kami menganut ajaran sesat. S bukan lah nabi, bagi kami Muhammad nabi dan rasul terakhir sepanjang zaman, hingga hari kiamat nanti,” ungkapnya.

EBS merinci, syahadat yang mereka yakini sama dengan umat Islam di dunia. Mereka juga berpegangan kepada Alquran dan Alhadits dalam kehidupan beragama. Begitu juga rukum iman dan rukun Islam menurutnya tidak ada perbedaan dengan ajaran yang diakui Kemenag.

“Salat wajib bagi kami lima kali dalam sehari, Alquran dan Alhadits jadi pegangan kami, tidak kami tambah atau pun kami kurangi,” paparnya tegas.

Disinggung perihal kegiatan rutin yang dilakukan kelompok mereka, menurut EBS bukan pengajian, melainkan pertemuan biasa. Saat pertemuan ada beberapa hal yang mereka lakukan mulai dari saling sharing dan mencari solusi bersama, hingga pemberian tausyiah atau ceramah secara bergantian.

“Pemberi tausyiah bergantian, termasuk Pak S. Kami tidak menyebut S dengan panggilan ustads atau kiai, tapi dengan panggilan Pak,” imbuh dia.

Lebih jauh lagi EBS menerangkan kelompoknya bukan lah sebuah organisasi karena tidak ada struktur kepengurusan dan sejenisnya. Karena itu pula EBS berkilah tidak mengetahui pasti berapa jumlah jemaah atau anggota kelompok mereka.

“Kami tidak berorganisasi. Jumlah anggota tidak jelas. Soal berapa orang yang hadir saat pertemuan, saya tidak bisa katakan,” katanya.

EBS mengklaim selama ini tidak pernah ada undangan pertemuan dari Kemenag Karanganyar. Pernyataan EBS membantah penjelasan Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, bahwa Kemenag sudah mengundang pertemuan beberapa kali.
Padahal menurut EBS bila memang ada surat undangan pertemuan dari Kemenag pihaknya siap hadir.

“Setahu saya belum pernah ada undangan baik dari MUI maupun Kemenag,” tegas dia.

Sementara saat hendak ditemui Solopos.com di kediamannya, Kamis siang, S tidak ada di rumah. Istri dari S menuturkan bahwa suaminya pergi sejak pagi untuk mencari onderdil mobil ke Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya