KARANGANYAR — Desas-desus perihal adanya nabi baru maupuan aliran sesat di Kecamatan Matesih, Karanganyar, sudah beredar lama.
Parahnya lagi sederet kabar miring beredar ihwal nilai-nilai ajaran tersebut hingga teknis ritualnya. Salah seorang warga Matesih, berinisial A, mengungkapkan, kabar yang beredar di masyarakat menyebutkan bila ajaran yang disampaikan S jauh menyimpang dari syariat Islam.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Mulai dari ritual haji yang tidak dilakukan di Tanah Suci, melainkan di puncak Gunung Lawu, hingga ketentuan ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha. Kabar yang beredar di masyarakat menyebutkan bahwa pengikut S tidak berkurban dengan ternak melainkan dengan buah pepaya.
Selain itu untuk ritual Salat Tahajud atau Salat Hajat dilakukan secara berjemaah di masjid kelompok aliran tersebut. “Ada kenalan saya yang anggota aliran itu sehingga sedikit banyak saya tahu. Selain kejanggalan-kejanggalan tadi, setahu saya masjid kelompok aliran itu tidak boleh dimasuki oleh orang dari luar kelompok aliran,” ungkap A, Kamis (31/1/2013).