SOLOPOS.COM - Pengungsi Rohingya di kamp pengungsian Palong Khali, Bangladesh. (JIBI/Solopos/Reuters/Tyrone Siu)

Pemerintah Myanmar tengah mempersiapkan hunian baru untuk warga Rohingya yang mengungsi di Bangladesh.

Solopos.com, YANGON – Pemerintah Myanmar akhirnya menunaikan janjinya memulangkan warga Rohingya ke kampung halaman mereka di Rakhine. Kabarnya, saat ini pemerintah tengah membangun tempat pengungsian untuk menampung sekitar 30.000 warga Rohingya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penampungan yang berlokasi di Hla Po Khaung, Rakhine Utara, kabarnya siap dipakai pada pekan depan. Pemerintah membangun pengungsian itu setelah bersepakat dengan pihak Bangladesh soal pengembalian warga Rohingya.

Menurut kesepakatan itu, proses pengembalian pengungsi Rohingya dari Bangladesh ke Myanmar bakal berlangsung selama dua tahun.

Sehubungan dengan hal ini, pihak Bangladesh bersiap membangun lima penampungan sebagai tempat singgah bagi warga Rohingya yang hendak kembali ke Myanmar.

“Pemerintah Myanmar telah berkomitmen mengatasi masalah warga Rohingya. Mereka siap memulangkan warga Rohingya yang berada di Bangladesh dalam kurun waktu dua tahun,” demikian pernyataan yang dikeluarkan pihak Kementerian Luar Negeri Bangladesh seperti dilansir Reuters, Senin (15/1/2018).

Kesepakatan tersebut dibahas dalam pertemuan antara pihak Myanmar dan Bangladesh yang digelar di Naypitaw, Myanmar. Dalam pertemuan itu kedua pihak membahas kesepakatan repatriasi yang sudah ditandatangani sejak 23 November 2017 lalu.

Guna merealisasikan kesepakatan itu, pemerintah Myanmar akhirnya membangun tempat penampungan di kawasan Hla Po Kaung, Rakhine Utara. Lahan seluas 50 hektare dipakai sebagai tempat penampungan sementara bagi warga Rohingya sebelum dikembalikan ke tempat asal mereka di Rakhine.

“Pemerintah sedang membangun lahan seluas 50 hektare di Hla Po Khaung. Kami akan mendirikan 625 bangunan untuk menampung sekitar 30.000 orang. Tempat ini berfungsi sebagai penampungan sementara bagi warga Rohingya. Sebanyak 100 gedung akan selesai dibangun pada akhir Januari 2018,” demikia keterangan dari pemerintah Myanmar yang dikutip dari surat kabar nasional, Global New Light of Myanmar.

Seperti diketahui, lebih dari 650.000 warga Rohingya kini berada di tenda pengungsian Bangladesh, setelah militer Myanmar melakukan kekerasan pada 25 Agustus 2017. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut operasi militer itu mengarah ke praktik pembersihan etnis, namun Myanmar berulang kali menyangkalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya