SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Mutilasi bocah di Riau dengan korban Anjelika Pardede, 11, yang tinggal tulang-belulang, menggemparkan. Namun Polsek Siak Hulu dinilai mengecewakan.

Solopos.com, PEKANBARU — Salomon Parde warga Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Riau, orang tua korban mutilasi Anjelika Pardede, 11, sempat kecewa dengan penangan polisi. Anjelika hilang selama berhari-hari sebelum ditemukan tinggal tulang-belulang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya melaporkan anak saya tidak pulang-pulang ke rumh pada 10 Maret lalu. Saya lapor Polsek Siak Hulu. Tapi mereka tidak begitu mrespon. Minggu lalu, saya menemukan tulang belulang anak dan pakaian anak saya di sekitar rumah. Saya kembali ke Polsek, melaporkan anak saya dibunuh, tapi polisi juga tidak menanggapi,” katanya, Selasa (29/3/2016).

Orang tua korban terpaksa melapor ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Riau. Tim KPAI Riau begitu cepat merespons dan langsung mengundang Ketua Dewan Komisioner Seto Mulyadi atau kerap disapa Kak Seto. Kasus itu kemudian diambil alih oleh Polda Riau.

Kak Seto meminta Provinsi Riau membentuk tim Satgas Khusus Anak karena kejadian mutilasi Anjelika Pardede di Kampar Riau belum terungkap. Namun, Kak Seto mengapresiasi langkah Polda Riau yang mengambil alih kasus itu dari Polsek Siak Hulu, Kampar.

“Riau harus membentuk tim satgas khusus anak bekerja sama antara Pemerintah, KPAI Riau dan Polda Riau. Tim ini juga harus dibentuk hingga ke Kabupaten dan desa,” katanya saat berada di Pekanbaru.

Dia menjelaskan penanganan serta perlindungan terhadap anak di bawah umur masih perlu dilakukan, khususnya di daerah-daerah yang jauh dari ibu kota. Kasus pembunuhan anak di bawah umur dan perdagangan anak kerap terjadi belakangan ini.

Hingga saat ini, Polda Riau masih belum menemukan titik terang terkait kasus mutilasi itu. Penyidik belum mengetahui apa motif karena minim saksi.

Angelica Pardede ditemukan menjadi tulang belulang di Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Riau setelah menghilang selama beberapa hari. Angelica dilaporkan menghilang pada 10 Maret 2016. Tulang belulangnya ditemukan tak jauh dari rumahnya. Belakangan baru diketahui bahwa tulang belulang itu adalah bocah malang itu setelah diperiksa oleh Tim Forensik Polda Riau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya