SOLOPOS.COM - Harbour mobile crane (HMC) milik Pelindo II disegel penyidik Bareskrim Polri, Jumat (28/8/2015) siang. (Ahmad Mabrori/JIBI/Bisnis)

Mutasi Polri yang diisukan menyinggung nama Budi Waseso menguat.

Solopos.com, JAKARTA — Isu yang menyebutkan bahwa Komjen Pol Budi Waseso akan dicopot dari posisi Kabareskrim muncul beberapa hari setelah penggerebekan Kantor Dirut PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, Richard Joost (RJ) Lino, pekan lalu. Namun Lino menolak berkomentar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada Jumat (26/8/2015) lalu, Budi Waseso bersama satuannya melakukan pengeledahan terhadap Kantor RJ Lino terkait dugaan kerugian negara dalam pengadaan 10 unit alat bongkar muat atau crane. Lino menegaskan dirinya tidak memiliki komentar apapun terkait masalah ini, namun dia berjanji akan mengikuti aturan hukum yang berlaku.

“Itu kan kebijakan pemerintah. Tapi kita sebagai perusahaan BUMN kita akan taat hukum,” ungkapnya saat mengunjungi lokasi Proyek CBL di Cikarang, Rabu (2/9/2015).

Ketika ditanya apakah sudah ada pembicaraan antara dirinya dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pengeledahan pekan lalu, Lino menolak memberikan jawaban. “Tanya beliau saja,” ujarnya sambil tersenyum.

Setelah ruangannya digeledah, RJ Lino menghubungi menteri yang disebut-sebut Kepala Bappenas Sofyan Djalil via telepon. Percakapan itu terjadi seusai penggerebekan oleh petugas Bareskrim Polri.

RJ Lino yang kecewa dengan penggrebekan tersebut mengancam bakal mundur dari jabatannya dan meminta sang menteri untuk melaporkan keluhannya itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya