SOLOPOS.COM - Pejabat lama Kepala Disperindag Sukoharjo, Sriyono (kiri) dan pejabat baru penggantinya, AA Bambang Haryanto. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Pejabat lama Kepala Disperindag Sukoharjo, Sriyono (kiri) dan pejabat baru penggantinya, AA Bambang Haryanto. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Pejabat lama Kepala Disperindag Sukoharjo, Sriyono (kiri) dan pejabat baru penggantinya, AA Bambang Haryanto. (JIBI/SOLOPOS/dok)

SUKOHARJO — Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sukoharjo, Sriyono, diberhentikan dari jabatannya akhir pekan ini. Bupati Sukoharjo menilai kinerja kepala dinas tersebut kurang optimal dan perlu digantikan oleh orang yang lebih kompeten.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, mengatakan kegagalan pembangunan Pasar Ir Soekarno menjadi salah satu tolok ukur pihaknya untuk menilai kinerja Kepala Disperindag. Menurutnya, kegagalan pembangunan tersebut disebabkan oleh kurangnya kompetensi yang dimiliki terutama dalam bidang proyek pembangunan.

Mantan Kepala DPU dan Kepala Dinas Pendidikan serta eks Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sukoharjo, AA Bambang Haryanto, menjadi pengganti Sriyono.

“Molornya pembangunan Pasar Ir Soekarno ini sebenarnya kesalahan siapa? Kalau proyeknya lancar kan bisa selesai tepat waktu seperti Pasar Bekonang?” tukas dia. Kepala Disperindag lama, lanjutnya, tidak berhasil menjalankan proyek tersebut karena bukan ahli di bidang kostruksi. Oleh karena itu, Wardoyo memilih sosok yang lebih menguasai urusan teknis pembangunan. Apalagi, saat ini Pemkab Sukoharjo memiliki banyak agenda pembangunan yang akan ditangani oleh Disperindag. Proyek-proyek tersebut di antaranya pembangunan Pasar Nguter, bekas terminal Kartasura, dan taman kota di eks Gedung Lawa. Karena molornya pembangunan proyek pasar Ir Soekarno tersebut pembangunan yang sudah direncanakan menjadi tertunda. Kepala Disperindag baru diharapkan dapat segera menyelesaikan proyek-proyek tersebut.

Saat disinggung mengenai dugaan penyimpangan anggaran pembangunan Pasar Ir Soekarno, Wardoyo mengaku Kepala Disperindag lama akan tetap mempertanggungjawabkan masalah tersebut. Kendati demikian, ia yakin tidak ada pelanggaran dalam proyek pembangunan Pasar Ir Soekarno itu. Ia optimistis proyek berjalan dengan jelas dan lancar. Mengenai adendum yang mendahului anggaran ia menganggap benar dan sah-sah saja. Jika pada kenyataannya proyek tidak berhasil, hal itu dikembalikan lagi kepada pelakunya.

“Kalau memang ada penyimpangan silakan diproses sesuai hukum. Tetapi saya rasa tidak ada penyimpangan. Justru itulah kenapa Pemkab lebih responsif mengganti kepala dinas karena pedagang banyak dirugikan,” jelasnya.

Wardoyo juga mengatakan Kepala Disperindag baru, AA Bambang Haryanto, segera menemui Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) agar pemerintah bisa menentukan sikap. Ia juga menolak jika kegagalan proyek tersebut akibat proyek ditargetkan dalam jangka waktu satu tahun. Ia menilai jika anggaran daerah mampu, proyek bisa dilaksanakan dalam satu tahun saja. Biasanya, proyek yang menggunakan sistem multi years dilakukan karena ketidakmampuan keuangan.
“Kami akan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Saat proses lelang tidak ada masalah. Molornya proyek ini karena pelaksanaan,” ujarnya. Saat disinggung mengenai kapan proyek pembangunan pasar akan dilanjutkan. Ia masih akan menunggu audit dari BPKP. Setelah audit dari BPKP selesai proyek pembangunan pasar akan diselesaikan atas arahan dari BPKP.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sukoharjo, Joko Triyono, mengatakan mantan Kepala Disperindag Sukoharjo, Sriyono, dipindahkan ke Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya